Ahad 05 Feb 2023 14:48 WIB

PKB Klaim tak Lihat Nama Lain Selain Prabowo-Muhaimin untuk Capres-Cawapres

Muhaimin berharap capres-cawapres diumumkan sebelum Ramadhan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar saat peresmian Sekretatiat Bersama (Sekber) di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (23/1/2023). Sekber tersebut merupakan bentuk optimisme kedua partai dalam menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024. Selain itu juga wujud implementasi dari kerjasama politik yang sudah diputuskan dan disepakati.
Foto: Republika/Prayogi.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar saat peresmian Sekretatiat Bersama (Sekber) di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (23/1/2023). Sekber tersebut merupakan bentuk optimisme kedua partai dalam menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024. Selain itu juga wujud implementasi dari kerjasama politik yang sudah diputuskan dan disepakati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid mengatakan keputusan terkait pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) berada di tangan Prabowo Subianto dan Abdul Muhaimin Iskandar. Namun, ia melihat keduanya merupakan sosok yang tepat untuk maju di Pilpres 2024.

"Siapa lagi? Saya tidak lihat nama lain (selain Prabowo-Muhaimin). Tidak lihat nama lain kalau saya secara pribadi," ujar Jazilul di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Ahad (5/2/2023).

Baca Juga

Kendati demikian, ia menyampaikan sekali lagi bahwa keputusan tersebut berada di tangan Prabowo dan Muhaimin berdasarkan keputusan dalam Piagam Deklarasi Partai Gerindra-PKB. Kedua partai disebutnya juga tak terburu-buru dalam memutuskan pasangan capres-cawapres yang akan diusung.

"Pokoknya sesuai piagam koalisi dimandatkan, Pak Prabowo dan Gus Muhaimin untuk memutuskan siapa capres-cawapres. Kita tinggal tunggu saja, karena tidak ada limitnya di situ," ujar Jazilul.

 

Ia sendiri tak mau menjawab sikap PKB, jika Prabowo tak memilih Muhaimin sebagai cawapresnya. Menurutnya, kemungkinan-kemungkinan tersebut tidak bisa dijawab sebelum adanya keputusan.

"Nanti kita lihat perjalanan saja, toh koalisi dibangun atas kesukarelaan. Tidak atas ancaman atau pemaksaan, semua atas kesukarelaan dengan visi-misi sama untuk memenangkan di pilpres," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Sebelumnya, Muhaimin mengatakan salah satu hasil Ijtima Ulama Nusantara adalah harapan segera diumumkannya pasangan capres dan cawapres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Pengumumannya diharapkan terealisasi sebelum Ramadhan.

"Kiai-kiai kan membatasi kita bukan untuk apa-apa, membatasi supaya start kampanyenya itu kalau bisa paling akhir sebelum bulan Ramadhan. Karena di bulan Ramadhan itu nanti adalah bulan-bulan dimana sangat efektif untuk berkampanye," ujar Muhaimin di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/1/2023).

"Sehingga kita berharap sudah ada keputusan siapa capres siapa cawapres itu, para kyai berharap sebelum Ramadhan," sambungnya.

Ia mengatakan bahwa koalisinya dengan Partai Gerindra terus berkembang. Setelah Sekretariat Bersama (Sekber), keduanya akan membentuk tim ahli yang mengkaji perpolitikan jelang 2024. "Koalisi berjalan terus, akan membuat tim ahli untuk mengkaji berbagai desain politik dan pemerintahan 2024," ujar Wakil Ketua DPR itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement