Rabu 01 Feb 2023 10:00 WIB

Muslim Berlin Kekurangan Area Pemakaman

Kurangnya area pemakaman bagi umat Islam di Berlin, Jerman telah menjadi masalah.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Muslim Berlin Kekurangan Area Pemakaman. Foto: Ilustrasi Pemakaman Umum
Foto: Foto : MgRol112
Muslim Berlin Kekurangan Area Pemakaman. Foto: Ilustrasi Pemakaman Umum

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN — Kurangnya area pemakaman bagi umat Islam di Berlin, Jerman telah menjadi masalah selama beberapa dekade, karena dibutuhkan lebih banyak ruang untuk menampung lebih banyak kuburan. Seperti dilansir TRT World pada Rabu (1/2/2023) Sebuah perkumpulan yang didirikan oleh umat Islam di ibu kota Jerman itu menuntut agar pemerintah negara bagian Berlin segera mencari solusi atas masalah area kuburan tempat umat Islam dimakamkan dengan metode Islam.

Presiden Federasi Islam Berlin, Murat Gul mengatakan bahwa dia menerima surat dari pihak berwenang yang mengatakan bahwa tidak akan ada tempat kosong di pemakaman. Bahkan area pemakaman tidak akan lagi diizinkan mulai akhir Maret.

Baca Juga

Dia juga mencontohkan situasi serupa dialami pada 2018 dan pada 2021, jenazah 20 Muslim terus menunggu di Berlin selama liburan Tahun Baru karena tidak ada ruang di Pemakaman Gatow untuk menguburkan jenazah-jenazah itu.

Sementara itu Menurut Gul, lebih dari 300.000 Muslim tinggal di Berlin, dan jumlah mereka akan meningkat di tahun-tahun mendatang. Baru-baru ini, kapasitas Pemakaman Gatow yang terletak di wilayah paling barat Berlin mulai terisi.

Sementara jumlah umat Islam yang ingin dimakamkan di Jerman terus meningkat, umat Islam generasi pertama yang datang ke negara itu sebagai pekerja lebih memilih untuk dimakamkan di negara asal mereka, khususnya Turki.

Namun, mayoritas Muslim generasi kedua dan ketiga di Jerman ingin dimakamkan di negara tempat mereka tinggal, karena kerabat yang akan mengunjungi makam mereka dan mendoakan mereka setelah mereka meninggal tinggal di negara itu.

"Anak cucu generasi pertama ingin dimakamkan di sini. Merupakan hak asasi negara untuk memastikan orang dimakamkan sesuai dengan agamanya. Kami ingin solusi permanen. Masalah ini harus segera diselesaikan," kata Gul. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement