REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin berjanji bahwa Washington berkomitmen untuk melindungi sekutu Asia Timur-nya jika menghadapi ancaman, menurut media lokal pada Selasa (31/1/2023)
Austin tiba di Seoul pada Senin (30/1/2023) untuk membicarakan tentang isu keamanan dengan Menhan Korea Selatan Lee Jong-sup.
Dia mengatakan jika musuh menantang Seoul atau Washington, itu sama saja menantang "aliansi secara keseluruhan" kedua negara, menegaskan kembali komitmen AS soal keamanan untuk sekutu Asia itu, menurut Kantor Berita Yonhap.
Austin mengacu pada Korea Utara ketika ketegangan tumbuh antara Pyongyang dan Seoul setelah peluncuran rudal dan latihan militer pada tahun lalu.
"Komitmen ini mencakup kemampuan konvensional, nuklir, dan pertahanan rudal AS, serta kehadiran 28.500 personel berseragam AS (di Korea)," kata Austin seperti dikutip oleh kantor berita itu.
"Saya juga di sini ingin menegaskan kembali bahwa komitmen pencegahan yang diperpanjang AS terhadap ROK sangat kuat," ungkap dia dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Yonhap.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyatakan awal bulan ini bahwa Seoul dan Washington sedang mendiskusikan rencana penerapan latihan militer bersama, termasuk aset nuklir AS, untuk menanggapi ancaman Korea Utara.
"Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang dalam pembicaraan tentang berbagi informasi, perencanaan bersama dan rencana implementasi bersama, sehubungan dengan pengoperasian aset nuklir AS, untuk menanggapi senjata nuklir Korea Utara," kata Kim Eun-hye, sekretaris senior presiden untuk urusan pers, menurut Yonhap.
Ketegangan di Semenanjung Korea kini meningkat lagi, di mana Korea Utara meluncurkan puluhan rudal dalam serangkaian uji senjata tahun lalu, termasuk rudal balistik antarbenua.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
