Selasa 31 Jan 2023 16:02 WIB

40.889 Guru MTs Ikuti Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka akan meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah.

Guru madrasah mengikuti Bimtek implementasi kurikulum merdeka
Foto: Kemenag
Guru madrasah mengikuti Bimtek implementasi kurikulum merdeka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) menggelar bimbingan teknis implementasi kurikulum merdeka. Acara ini diikuti 40.889 guru madrasah yang berada di bawah naungan Kemenag.

Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan, Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama menjadi penanggung jawab penyelenggaraan acara ini. Tujuan acara ini adalah mempercepat penerapan kurikulum tersebut di satuan pendidikan.

“Ini sudah memasuki hari kedua Bimtek. Total yang mengisi daftar hadir mencapai 40.889 peserta dari seluruh MTs se-Indonesia,” terang Direktur KSKK Madrasah M Isom di Jakarta, Selasa (31/1/2023). 

Kegiatan sosialisasi dan bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) dilaksanakan tiga hari, 30 Januari sampai 1 Februari 2023. Kegiatan ini menghadirkan narasumber berpengalaman dari praktisi pendidikan di madrasah. 

Materi sosialiasi dan bimtek meliputi pengantar IKM, kebijakan IKM pada MTs,  penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM),  pembelajaran (CP, TP, ATP dam Modul Ajar), asesmen atau penilaian, praktik baik P5 PPRA dan pendaftaran IKM melalui PDUM. 

“Sosialisasi dan Bimtek IKM ini sebagai ikhtiar memberikan pengayaan wawasan dan keterampilan terhadap proses pembelajaran guru madrasah, terutama pada kurikulum merdeka yang menjadi salah satu program pemerintah dalam bidang Pendidikan,” ujar Isom. 

“Madrasah dengan berbagai macam diversifikasi atau keragaman adalah kenyataan yang unik dan membutuhkan guru dengan bekal pengetahuan konten dan keterampilan tentang bagaimana mengajar (content dan pedagogical knowledge),” pungkasnya.

Terpisah, Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengungkapkan bahwa madrasah saat ini sudah menjadi pilihan utama masyarakat. Madrasah bukan lagi lembaga kelas dua dengan berbagai label. 

“Upaya perbaikan mutu pendidikan madrasah terus kami lakukan baik secara fisik, terlebih aspek pengembangan sumber daya manusia. Sosialisasi IKM ini sebagai bentuk kepedulian Kemenag RI membumikan Kurikulum Merdeka untuk mewujudkan madrasah yang maju, menyongsong Indonesia Emas 2045,” tegas Kang Ali Ramdhani. 

“Implementasi kurikulum merdeka pada madrasah sebagai salahsatu upaya menyiapkan calon pemimpin masa depan yang berkarakter, moderat, dan berwawasan kebangsaan yang kuat,” tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement