Selasa 31 Jan 2023 14:25 WIB

Pasar Modal Himpun Ribuan Triliun dalam Lima Tahun

Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada 2022 capai sebesar Rp 504,86 triliun.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Suasana kegiatan Sekolah Pasar Modal (SPM) yang digelar Bursa Efek Indonesia (IDX) Jawa Tengah I, di ruang terbuka Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang (FE Unnes) Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, Senin (21/11).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Suasana kegiatan Sekolah Pasar Modal (SPM) yang digelar Bursa Efek Indonesia (IDX) Jawa Tengah I, di ruang terbuka Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang (FE Unnes) Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, Senin (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, dalam lima tahun terakhir, pasar modal berhasil menghimpun dana Rp 1.082,63 triliun. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi menjelaskan, dana tersebut berasal dari penawaran umum saham dan obligasi atau sukuk.

"Berturut-turut sejak 2018 sampai 30 Desember 2022, dana yang dihimpun Rp 166,06 triliun, Rp 166,85 triliun, Rp 118,70 triliun, Rp 363,29 triliun, dan Rp 267,73 triliun," kata Inarno dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (31/1/2023).

Baca Juga

Selanjutnya, total nilai Aktiva Bersih Reksa Dana juga mengalami perkembangan yang cukup baik yaitu pada akhir 2018 sebesar Rp 505,39 triliun. Pada 2019 sebesar Rp 542,20 triliun, 2020 sebesar Rp 573,54 triliun, 2021 sebesar Rp 578,44 triliun, dan per 30 Desember 2022 sebesar Rp 504,86 triliun.

Di samping capaian penghimpunan dana, Pasar Modal Indonesia berhasil menambah jumlah investor secara signifikan. Hal tersebut terlihat dari total Single Investor Identification (SID).

"Jumlah investor mengalami kenaikan dari tahun ke tahun yang dapat dilihat dari jumlah SID pada akhir 2018 sebesar 1,62 juta dan pada 2019 sebesar 2,48 juta," jelas Inarno.

Bahkan pada 2021, jumlah SID meningkat 93,04 persen dibandingkan 2020 dari 3,88 juta investor menjadi 7,49 juta investor. Menurutnya, angka tersebut masih terus bertumbuh hingga menembus 10,31 juta investor per 30 Desember 2022.

"OJK akan terus menjaga pencapaian dan stabilitas di pasar modal dengan senantiasa meningkatkan perlindungan konsumen," tutur Inarno. Rahayu Subekti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement