Senin 30 Jan 2023 20:41 WIB

Laku Rp 1,19 Triliun, Makanan dan Minuman Indonesia Laris Manis di AS

Ekspor mamin Indonesia ke AS pada periode Januari-November 2022 capai Rp 34,6 triliun

Makanan dihidangkan ketika waktu berbuka puasa di Malaka Restaurant, Mercure Jakarta Batavia, Senin (4/4/2022). Ramadhan kali ini, Mercure Jakarta Batavia dibawah payung program Accor Ramadan Wonderful Indonesia mengangkat salah satu destinasi wisata Kota Tua Pekojan. Kawasan Pekojan merupakan sebuah perkampungan di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat dikenal sebagai Kampung Arab. Nama Pekojan sendiri diambil dari kata Khoja atau Kaja yang merupakan daerah di India dengan penduduknya yang beragama Islam dan bekerja sebagai pedagang. Kemudian pada abad 18 di masa kolonial Belanda disebut Kampung Arab karena banyaknya imigran yang datang dari Hadramaut (Yaman Selatan) menetap di kampung ini. Salah satu tradisi yang Jamaah Hadramaut adalah sajian khas berbuka puasa berupa bubur dan kemudian lebih dikenal dengan nama Bubur Kuning Pekojan. Biasanya kami makan Bubur Kuning Pekojan saat berbuka puasa, kemudian setelah sholat tawarih baru kami makan nasi, tutur Habieb Achmad Alwi Assegaf keturunan ke-6 dari jamaah Hadramaut sekaligus Imam Langgar Tinggi Pekojan. Dulunya setiap Ramadhan masing-masing rumah bergantian menyajikan makanan ini untuk dibawa ke masjid namun saat ini sudah jarang dijumpai karena banyak yang tidak menguasai resepnya ataupun karena warga keturunan Arab banyak yang berpindah ke luar Pekojan. Oleh karena itu untuk membuat para tamu merasakan penemuan Makanan dan Minuman Lokal, Bubur Kuning Pekojan hadir menemani waktu berbuka puasa di Malaka Restaurant, Mercure Jakarta Batavia. Selain ini, di bawah payung program Accor Ramadan Wonderful Indonesia, Mercure Jakarta Batavia dan seluruh hotel-hotel Accor di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor & Ciawi menyajikan kuliner nusantara lokal Itik Berempah, Colenak, dan Kicak.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Makanan dihidangkan ketika waktu berbuka puasa di Malaka Restaurant, Mercure Jakarta Batavia, Senin (4/4/2022). Ramadhan kali ini, Mercure Jakarta Batavia dibawah payung program Accor Ramadan Wonderful Indonesia mengangkat salah satu destinasi wisata Kota Tua Pekojan. Kawasan Pekojan merupakan sebuah perkampungan di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat dikenal sebagai Kampung Arab. Nama Pekojan sendiri diambil dari kata Khoja atau Kaja yang merupakan daerah di India dengan penduduknya yang beragama Islam dan bekerja sebagai pedagang. Kemudian pada abad 18 di masa kolonial Belanda disebut Kampung Arab karena banyaknya imigran yang datang dari Hadramaut (Yaman Selatan) menetap di kampung ini. Salah satu tradisi yang Jamaah Hadramaut adalah sajian khas berbuka puasa berupa bubur dan kemudian lebih dikenal dengan nama Bubur Kuning Pekojan. Biasanya kami makan Bubur Kuning Pekojan saat berbuka puasa, kemudian setelah sholat tawarih baru kami makan nasi, tutur Habieb Achmad Alwi Assegaf keturunan ke-6 dari jamaah Hadramaut sekaligus Imam Langgar Tinggi Pekojan. Dulunya setiap Ramadhan masing-masing rumah bergantian menyajikan makanan ini untuk dibawa ke masjid namun saat ini sudah jarang dijumpai karena banyak yang tidak menguasai resepnya ataupun karena warga keturunan Arab banyak yang berpindah ke luar Pekojan. Oleh karena itu untuk membuat para tamu merasakan penemuan Makanan dan Minuman Lokal, Bubur Kuning Pekojan hadir menemani waktu berbuka puasa di Malaka Restaurant, Mercure Jakarta Batavia. Selain ini, di bawah payung program Accor Ramadan Wonderful Indonesia, Mercure Jakarta Batavia dan seluruh hotel-hotel Accor di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor & Ciawi menyajikan kuliner nusantara lokal Itik Berempah, Colenak, dan Kicak.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia menghasilkan 79,62 juta dolar AS atau setara Rp1,19 triliun di pameran makanan dan minuman terbesar di Amerika Serikat (AS) yaitu Winter Fancy Food Show (WFFS) 2023.

Capaian tersebut terdiri atas potensi transaksi sebesar 77,72 juta dolar AS atau setara Rp 1,16 triliun, serta kontrak dagang senilai 1,90 juta dolar AS atau setara Rp 28,4 miliar. WFFS 2023 digelar di Las Vegas Convention Center, Las Vegas, AS pada 15-17 Januari 2023.

Baca Juga

"Indonesia berhasil menjadi primadona di pameran WFFS 2023 dengan memperoleh potensi transaksi senilai 77,72 juta dolar AS serta mencatatkan dua kontrak dagang untuk produk vanili dan keripik tempe senilai 1,90 juta dolar AS pada pameran makanan minuman terbesar di Amerika Serikat," ujar Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles Aldila Tjahjasari melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (30/1/2023).

"Produk lain yang diminati dan menjadi primadona di pameran makanan dan minuman terbesar di AS tersebut yaitu jamu dan rempah Indonesia," lanjutnya.

Aldila mengatakan WFFS 2023 telah membuka potensi peningkatan ekspor ke AS. Namun ada sejumlah aspek yang harus diperhatikan para pelaku usaha yang akan mengekspor produk makanan dan minuman ke AS.

"Produk yang berpotensi besar untuk masuk ke AS antara lain produk berbahan dasar nabati dan produk bebas gluten. Untuk menembus pasar AS, eksportir Indonesia harus terus memperhatikan aspek sertifikasi produk sebagai aspek utama yang menjadi perhatian para calon pembeli di AS," kata Aldila.

Keikutsertaan pelaku usaha Indonesia dalam WFFS 2023 merupakan hasil sinergi ITPC Los Angeles dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Los Angeles, Kedutaan Besar Republik Indonesia Washington D.C., Atase Perdagangan Washington D.C., ITPC Chicago, Bank Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, serta Indonesia Investment Promotion Center New York.

"Produk makanan dan minuman merupakan produk unggulan ekspor Indonesia dan memiliki potensi yang besar untuk terus ditingkatkan ekspornya ke Amerika Serikat," ujar Konsul Protokol dan Konsuler KJRI Los Angeles Ardian Budhi Nugroho setelah meresmikan booth Indonesia di WFFS 2023.

Pada WFFS 2023, Indonesia membawa 10 pelaku usaha yang meliputi usaha kecil dan menengah (UKM) dan perusahaan besar. Kesepuluh pelaku usaha tersebut adalah Rendang Uni Tutie, Jans Enterprises Corp, Kultiva Co, Sila Tea, Hydro Coco, PT Suwe Ora Jamu, PT Natural Joy Foods, King Cassava, Krakakoa, dan Organic Spice Lombok.

Produk-produk tersebut telah melalui proses kurasi dari segi sertifikasi, kapasitas produksi, maupun segi kualitas produk dengan memperhatikan tren di pasar AS.

"Partisipasi Indonesia dalam acara tersebut adalah untuk mempromosikan produk specialty food Indonesia, sekaligus meningkatkan penjenamaan produk makanan dan minuman Indonesia di AS sebagai produk yang memiliki kekhasan, kualitas, dan cita rasa tinggi," kata Atase Perdagangan Washington D.C. Wijayanto.

Pameran WFFS 2023 berlangsung sukses dan telah menarik 15 ribu pengunjung serta 870 peserta pameran dari berbagai belahan dunia. Kegiatan di pameran WFFS 2023 meliputi food tasting, demo masak, penjajakan kesepakatan bisnis, dan penandatanganan kontrak dagang.

"Pasar makanan dan minuman di AS masih sangat terbuka lebar. Untuk itu, perlu sinergi dari berbagai pihak untuk semakin mendorong ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke pasar Amerika Serikat," ujaf Kepala ITPC Chicago Iska Sinurat.

Produk makanan dan minuman merupakan salah satu produk unggulan ekspor Indonesia ke AS. Ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke AS pada periode Januari-November 2022 mencapai 2,31 miliar dolar AS atau setara Rp 34,6 triliun, meningkat sekitar 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Nilai ekspor Indonesia ke AS pada periode Januari-November 2022 mencapai 32,23 miliar dolar AS meningkat sebesar 33,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Indonesia mencatatkan surplus perdagangan sebesar 23,38 miliar dolar AS sampai dengan tahun 2022 menurut data USITC, 2022.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement