Senin 30 Jan 2023 09:08 WIB

Tekan Inflasi, Pemkab Banyumas dan BI Gelar Operasi Pasar Beras

Rata-rata harga gabah dari petani saat ini sebesar Rp 6.500 per kg.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Operasi pasar beras dalam rangka pengendalian inflasi oleh Bupati Banyumas Ir Achmad Husein bersama Dinperindag, Bank Indonesia Purwokerto dan Bulog, Sabtu (28/1/23).
Foto: Dok. Pemkab Banyumas
Operasi pasar beras dalam rangka pengendalian inflasi oleh Bupati Banyumas Ir Achmad Husein bersama Dinperindag, Bank Indonesia Purwokerto dan Bulog, Sabtu (28/1/23).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS - Dalam rangka menstabilkan harga, Pemkab Banyumas  melalui Dinperindag, Bank Indonesia (BI) Purwokerto, serta Bulog melaksanakan operasi pasar beras. Operasi pasar ini dilakukan pada tiga titik, yakni  Pasar Manis, Pasar Wage, dan Pasar Sokaraja.

Menurut Kepala Perwakilan BI Purwokerto, Rony Hartawan, beras berpotensi menjadi komoditas pangan utama penyumbang inflasi bulan Januari 2023. Berdasarkan pantauan harga yang dilakukan melalui hargapangan.id, diketahui bahwa harga rata-rata beras di kedua pasar tersebut per 24 Januari 2023 mencapai Rp13.750 per kilogram.

Harga tersebut naik sebesar 12,2 persen dibandingkan dengan harga tertinggi di Januari 2022. "Kenaikan harga beras yang tergolong tinggi tersebut diketahui sebagai dampak kelangkaan pasokan beras seiring musim panen yang belum tiba dalam dua bulan terakhir," jelas Rony.

Selain itu, terdapat biaya operasional berupa ongkos pengiriman dan ongkos pengemasan beras yang menambah struktur biaya pengadaan beras sampai di tangan konsumen.

 

Sementara itu, Bupati Achmad Husein menjelaskan, adanya operasi pasar beras ini merupakan tindak lanjut dalam upaya pengendalian inflasi yang dalam pemantauan harga beras melonjak sangat tinggi dari bulan lalu.

"Musim paceklik di Banyumas ini berakhir pada akhir Februari atau awal Maret oleh sebab itu pemerintah harus turun tangan dan mengendalikannya," ujar bupati.

Selanjutnya berdasarkan klarifikasi terhadap pedagang besar beras yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Beras (APB) Banyumas yang turut hadir dalam kegiatan ini, diperoleh informasi rata-rata harga gabah dari petani saat ini sebesar Rp 6.500 per kg.

Setelah digiling menjadi beras yang siap dipasarkan atau diperdagangkan, maka harga beras hasil olahan mencapai Rp 11 ribu per kg untuk jenis IR 64 Premium.

Berdasarkan fakta tersebut, Bupati Banyumas dan pedagang beras sepakat menetapkan harga beras sampai Rp 9.000 per kg. Harga berlaku untuk beras jenis medium yang berasal dari Bulog.

Sementara itu, untuk beras kualitas premium dari Bulog ditetapkan sebesar Rp 12 ribu per kg dan beras kualitas IR 64 Premium ditetapkan sebesar Rp 11 ribu per kg. Langkah tersebut ditempuh dengan cara memberikan bantuan terhadap biaya operasional perdagangan beras yang meliputi ongkos transportasi dan ongkos pengemasan.

Adapun sumber anggaran yang digunakan dalam strategi ini akan berasal dari Pemkab Banyumas bekerja sama dengan Bank Indonesia. Harga beras sebagaimana disebutkan di atas berlaku sejak Sabtu 28 Januari 2023 hingga Selasa 28 Februari 2023 di Pasar Manis dan Pasar Wage dengan pelaksanaan dan pengawasan yang melibatkan Satgas Pangan Banyumas.

Ia menambahkan operasi pasar beras nantinya juga akan dilakukan menyeluruh ke desa dan kecamatan. "Jika nanti ditemukan harga di atas yang sudah ditentukan maka akan dikenakan peringatan 1,2,3 dan terakhir adalah pencabutan izin," tegas bupati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement