Rabu 25 Jan 2023 13:32 WIB

Rajab, Bulannya Menanam Amal Kebaikan

Rajab menjadi bulan pembuka menuju Ramadhan.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Rajab, Bulannya Menanam Amal Kebaikan. Foto: Infografis Amalan Sunnah di Bulan Rajab
Foto: Republika.co.id
Rajab, Bulannya Menanam Amal Kebaikan. Foto: Infografis Amalan Sunnah di Bulan Rajab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Bulan Rajab menjadi bulan pembuka menuju bulan suci Ramadhan. Pada bulan ini, pintu ampunan dan keberkahan Allah telah dibuka untuk hambaNya yang memohon ampun dan memperbanyak amal kebaikan.

Dilansir dari About Islam, Rabu (25/1/2023), bulan ini kita juga diingatkan dengan doa, “ Ya Allah,  berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya`ban dan berilah kami kesempatan untuk menyaksikan dan mengamati Ramadhan.”

Baca Juga

Ini adalah saat yang tepat bagi setiap orang untuk mempersiapkan diri menyambut berkah-berkah Allah di bulan Rajab, Sya`ban, dan Ramadhan. Sebagaimana ditulis oleh ulama besar al-Minawi dalam bukunya Fayd al-Qadir, “Ibn Rajab mengatakan bahwa hadits (yang disebutkan di atas) membuktikan anjuran doa untuk memperpanjang umur sampai seseorang mencapai waktu kebaikan yang diberkati,”

Dalam Blugh al-Amani, Ahmad al-Banna berkata, "Doa Nabi untuk barokah (berkah Allah) dalam tiga bulan ini menunjukkan posisi mereka yang tinggi dan pahala yang besar."

 

Seorang Muslim harus mengambil kesempatan dan tidak menyia-nyiakan upaya untuk membawa dirinya lebih dekat kepada Allah di musim kebaikan ini.

Rajab Pintu Gerbang menuju Ramadhan

Sepanjang bulan-bulan dalam setahun, seorang Muslim tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat untuk mendapatkan berkah Allah. Dengan datangnya bulan Rajab, kita menantikan berkah utama di bulan Ramadhan.

Bulan Rajab menjadi stasiun penting dan pintu gerbang menuju Ramadhan. Karenanya bulan Rajab menjadi salah satu bulan suci,  karena banyak pahala dan berkah khusus di bulan ini, misalnya dengan menunaikan puasa sunnah.

Abu Dawud meriwayatkan dari Mujibah al-Bahilyyah bahwa Nabi SAW berkata kepada ayah atau pamannya, “Berpuasalah beberapa hari di bulan suci dan tinggalkan puasa di hari-hari lainnya.”

Beliau mengatakan ini tiga kali, melipat tiga jari dan kemudian membuka lipatannya setiap kali. Nabi menggunakan jari di sini untuk menegaskan anjuran puasa pada bulan-bulan tersebut, dan bukan untuk menunjukkan jumlah hari berpuasa.

Oleh karena itu, melakukan puasa dan perbuatan baik lainnya di bulan Rajab begitu terpuji dan untuk memperoleh berkah Allah seperti di bulan-bulan suci lainnya.

Sya`ban: Menghitung mundur ke Ramadhan

Bulan Sya`ban jatuh antara Rajab dan Ramadhan, pada bulan ini dianjurkan untuk kita mengoptimalkan diri untuk melakukan ibadah tambahan. Karena bulan ini merupakan bulan persiapan inti menyambut bulan suci Ramadhan.

An-Nasa'i melaporkan bahwa Usamah ibn Zayd, bertanya kepada Nabi SAW, “Saya belum pernah melihat Anda berpuasa dalam sebulan sebanyak yang Anda lakukan di Sya`ban.” Nabi menjawab, “Ini adalah bulan yang diabaikan orang-orang yaitu antara Rajab dan Ramadhan. Pada bulan itu amal dipersembahkan kepada Tuhan semesta alam, jadi saya suka amal saya disajikan saat saya berpuasa.”

Sya`ban adalah waktu untuk persiapan terakhir sebelum Ramadhan. Jadi ada beberapa tindakan signifikan yang dapat dilakukan di bulan Sya'ban, seperti berpuasa sunnah di paruh pertama Sya'ban, membaca Alquran, berdzikir, persiapan Ramadhan.

Ada hadits shahih  tentang keutamaan puasa di bulan Sya`ban, di antaranya hadits yang tercatat dalam Sahih Muslim dari `A'isyah RA yang mengatakan, “Rasulullah SAW biasa menjalankan puasa (terus-menerus) sehingga kami katakan dia tidak akan berbuka, dan dia biasa tidak berpuasa (terus-menerus) sampai kami mengatakan dia tidak berpuasa.

Dan saya tidak melihat Rasulullah  SAW menyelesaikan puasa satu bulan, kecuali Ramadhan, dan saya tidak melihat dia berpuasa lebih banyak di bulan lain selain di Sya`ban.”

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW biasa berpuasa beberapa hari di Sya`ban bahwa `Aisyah RA mengatakan dalam riwayat lain, “Dia (Nabi) biasa berpuasa (hampir) seluruh Sya`ban, dia biasa berpuasa Sya`ban kecuali beberapa (hari).”

Ramadhan: Tujuan Akhir

Hidup sampai bulan Ramadhan adalah nikmat dan berkah yang besar dari Allah. Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, ampunan, dan rahmat. Berkatnya dimulai dengan malam pertama dan berlanjut sepanjang bulan. Karenanya, masih diberikan kesempatan hidup sampai bulan Ramadhan adalah nikmat dan berkah yang sangat besar yang Allah berikan.

Bulan Ramadhan adalah puncak musim berkah itu. Ini adalah medan persaingan bagi mereka yang berlomba-lomba untuk mencapai derajat tinggi. “Ketika Ramadhan masuk, pintu surga dibuka, pintu Neraka ditutup dan setan dirantai.” (HR Bukhari dan Muslim)

Maka pada bulan-bulan penuh berkah ini, kita harus memanfaatkannya untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dengan memperbanyak amal kebaikan dan menjauhi segala larangan. Setiap perbuatan baik diperhitungkan.

Nabi SAW Bersabda, “Jangan meremehkan amal kebaikan apapun, meski hanya untuk bertemu sesama muslim dengan wajah ceria.” (HR. Muslim).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement