Selasa 18 Sep 2012 22:53 WIB

Jelang Pemungutan Suara, Timses Jokowi-Ahok Gencar Gerilya

Jokowi-Ahok
Foto: Antara
Jokowi-Ahok

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Tim sukses (Timses) pasangan Jokowi-Basuki Purnama (Joko-Ahok) gencar melakukan gerilya politik untuk menggalang dukungan pada dua hari jelang putaran kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta guna mendongkrak raihan suara.

"Seluruh jajaran pimpinan PDIP Perjuangan hingga setiap kader diinstruksikan untuk mengajak kerabat, tetangga dan setiap kenalan yang memiliki KTP Jakarta untuk menggunakan hak pilihnya dan mendukung Jokowi-Ahok," ujar Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jawa Barat Waras Warsito, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/9).

Pernyataan tersebut disampaikannya usai menggelar doa bersama dengan 12 pimpinan DPC di Kota Bekasi untuk kemenangan Jokowi-Ahok di Bekasi. Menurut dia, ajakan tersebut berlaku pula untuk para pengurus partai banteng bermoncong putih itu yang berada di wilayah Bekasi karena berbatasan langsung dengan DKI Jakarta.

Dia mengaku telah menginstruksikan seluruh kader jangan ragu membeli pulsa dan menggunakannya untuk mengabari sekaligus mengajak siapa pun yang ber-KTP DKI untuk memberikan suara untuk Jokowi-Ahok.

Saat ini, kata dia, kader dan pengurus selain harus mempertahankan 42,6 persen raihan suara yang berhasil diperoleh pada putaran pertama, pasangan yang diusung PDIP dan Gerindra ini harus berhasil menambah sedikitnya sembilan persen suara untuk dapat memenangkan Pilgub dan tampil sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.

"Bila instruksi partai dijalankan dengan maksimal, target raihan suara sebanyak itu tidak akan sulit untuk diwujudkan," katanya.

Selain itu, kata dia, PDIP juga meyakini "swing voters" bisa diraih simpatinya untuk memberikan suara bagi Jokowi-Ahok. Ia menjelaskan, 'swing voters' yang umumnya merupakan masyarakat dari kelas menengah ke atas itu diyakini telah direbut simpatinya melalui dua kali debat publik dua kandidat tersisa yang ditayangkan langsung di televisi.

"Debat pertama yang digelar di JakTV sangat positif imbasnya bagi kami. Sementara debat kedua di Metro TV, kami akui kedua kandidat sama-sama terpancing emosinya, sehingga hasilnya tak sebaik yang pertama," kata Waras.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement