Senin 22 Oct 2012 20:01 WIB

Lagu Islami, Seni Syair dan Syiar

Vokalis grup band
Vokalis grup band "Padi", Fadli beraksi membawakan lagu dalam pembukaan konser "Maher Zain" di Istora Senayan Jakarta, Ahad (9/10). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,Umat Islam mengenal musik beberapa abad lamanya. Jauh sebelum bangsa Eropa mempelajari irama, tangga nada, dan alat musik dalam seni musik.

Menurut catatan sejarah A Hasymi seorang Sejarawan Kebudayaan Islam, pengaruh Islam dalam perkembangan musik dunia cukup besar. Di waktu itu ada dua jenis musik yaitu  vokal dan musik instrumen.

Musik vokal melahirkan qit’a (fragmen), ghazal (lagu cinta) dan mawl (lagu tentang keindahan). Musik instrumen membuat terciptanya qasaba (nay), tabla (drum), duff (tamborin) dan qasa (cymbal).

Sedangkan menurut Said bin Misjiah pelopor musik islam, sumber musik Islam berasal dari musik Arab, Byzantine, dan Farsi. Dengan tekunnya Said bin Misjiah mempelajari seni musik itu dan memadukannya sehingga membentuk seni vokal yang harmonis.

Masa pemerintahan Islam, penguasa Islam di Baghdad pergi ke Kordoba untuk mendukung musisi dan perkembangan musik. Dari situlah lahir beberapa alat musik dan berkembang hingga ke luar wilayah Islam. Musik dijadikan sebagai sarana hiburan sekaligus menyampaikan ajaran.

Pada zaman Wali Sanga, musik dimanfaatkan untuk berdakwah. Mereka menciptakan Macapat (puisi jawa yang dilagukan), Dandanggula, Maskumambang, Pangkur, Sinom, Asmaradhana. Termasuk lagu ilir-ilir ciptaan Sunan Kalijaga, juga lagu-lagu ciptaan dari Pangeran Wijil I yang menjadi seorang Pujangga. Tak ketinggalan salah seorang guru Sunan Kalijaga yakni Sunan Bonang, namanya diabadikan sebagai nama alat musik gamelan Bonang. Wali Sanga pula yang merakit instrumen gamelan jawa lengkap dengan komposisi musiknya.

Lagu Islami merupkan bagian dari suatu seni. Seni sendiri adalah suatu bentuk ekspresi manusia baik dalam gerak, suara, tulisan, gambar, pahatan, dan lain-lain. Bentuk nyata dari seni adalah dalam sebuah pagelaran drama, pertunjukan komedi, konser seni lagu islami, pembacaan puisi, sendratari, pameran lukisan, dan sebagainya. Islam sendiri melihat seni sebagai bentuk muamallah dan sama sekali bukan dalam bentuk ritual ibadah.

Selain digunakan untuk berdakwah, lagu Islami juga merupakan seni penyejuk hati. Lagu islami mengingatkan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Mendengarakan lagu bernuansa rohani di saat tertentu bisa menjadi pemicu agar lebih mensyukuri nikmat-Nya. Bahkan bisa membuat sadar dengan lirik yang terdapat dalam lagu rohani tersebut. Belum lagi aransemen musiknya yang syahdu sehingga menimbulkan efek damai. Lirik yang religius membuat hati semakin terbius akan keagungan-Nya. Mengajak kita untuk selalu berbuat baik dan memperkuat ukhuwah Islamiah.

Lagu islam biasanya berisi tentang kebesaran Tuhan. Ketaatan dalam beriadah dan dalam lagu islam kerap dicantumkan nama-nama Allah. Lagu islami adalah media paling pas apabila hendak bedakwah dalam dunia remaja. Lagu islami menjadi media kreativitas seniman muslimin untuk eksis dan terus menabur kebaikan melalui seni yang tidak melanggar ketentuan.

Lagu Islam mengingatkan akan keberadaan Tuhan. Lagu yang berisi tentang keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki-Nya. Keistimewaan ini bisa berisi puji-pujian atau dengan sebutan-sebutan yang baik bagi Allah yang dikenal dengan Asmaul Husna. Lirik-lirik pada lagu yang seperti ini dapat menyadarkan bahwa betapa besarnya Allah dan betapa kecilnya kita sebagai umatnya.

Penulis: Novi Adriyanti (Mahasiswi Jurnalistik Fakultas Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung)

sumber : UIN Sunan Gunung Djati
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement