Kamis 11 Feb 2016 20:25 WIB

Perjalanan Panjang Jagoan Instan

Rep: C34/ Red: Yudha Manggala P Putra
Jagoan Instan
Foto: YouTube
Jagoan Instan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok superhero baru segera beraksi di Indonesia. Namanya unik dan tak lazim, yakni Jagoan Instan.

Meski judulnya demikian, pembuatan film komedi-aksi yang segera tayang 18 Februari 2016 itu ternyata tidak instan. Butuh waktu lama hingga film produksi Starvision itu diwujudkan.

"Penulis skenario komedi satire Musfar Yasin menyelesaikan naskahnya pada tahun 2008, tetapi baru bisa diproduksi tahun 2015 untuk dirilis tahun 2016," kata Chand Parwez Servia, pemilik rumah produksi Starvision, saat konferensi pers film di Jakarta, Rabu (10/2).

Parwez berujar, naskah Jagoan Instan menyoroti banyak permasalahan sosial yang belum tuntas di Indonesia.  Diharapkan, sentilan dan kritik dalam film tersebut bisa mencerahkan dan inspiratif.

Karena jeda yang cukup lama, ada sejumlah penyesuaian isu sosial dari naskah aslinya. Beruntung, ucap Parwez, apa yang menjadi isu sosial beberapa tahun belakangan masih pula terjadi hingga kini sehingga perubahan yang dilakukan tak terlalu signifikan.

"Masalah ulat bulu dulu booming, sekarang masih ada. Kebakaran hutan, bencana asap, banjir, masih sama. Korupsi apa lagi," tuturnya.

Parwez menceritakan, tokoh utama film Jagoan Instan adalah Bumi (Kemal Palevi) yang beraksi menyelesaikan permasalahan bangsa. Musuh utamanya ialah Ratu Gelondongan (Meriam Bellina), pemimpin perhimpunan pembalak hutan seluruh Indonesia.

Seperti manusia pada umumnya, Bumi juga berkutat dengan permasalahan pribadi. Di antaranya, ingin merebut kembali kekasihnya Pertiwi (Anisa Rahma) dari tokoh antagonis Romeo (Kevin Julio), mencari biaya berobat untuk ayahnya yang sakit, dan mencemaskan adiknya yang tak bisa ikut darmawisata ke Ancol. Alur cerita tersebut dikemas dalam komedi dan action yang cocok ditonton segala usia.

"Jagoan Instan telah lolos sensor untuk semua umur, dan kami harapkan bisa menjadi film keluarga yang positif dan sarat pembelajaran," kata Parwez.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement