Selasa 17 Jan 2023 04:00 WIB

3 Masalah Kesehatan Mengintai Orang Malas Minum

Salah satu dampak yang mungkin terjadi akibat kurang minum adalah penuaan dini.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Air putih memiliki banyak manfaat bagi kesehatan (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Air putih memiliki banyak manfaat bagi kesehatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tubuh manusia perlu mendapatkan hidrasi yang cukup agar dapat berfungsi dengan baik. Ketika orang dewasa tak mendapatkan hidrasi yang cukup, ada tiga masalah kesehatan yang patut diwaspadai.

Mengacu pada studi yang dilakukan National Institute of Health (NIH), salah satu dampak yang mungkin terjadi akibat kurangnya hidrasi adalah penuaan dini. Dua dampak lainnya adalah peningkatan risiko penyakit kronis dan risiko kematian dini.

Baca Juga

Studi ini dilakukan selama 25 tahun dengan melibatkan lebih dari 11 ribu orang dewasa di Amerika Serikat. Para partisipan melakukan pemeriksaan medis pertama dalam studi ini ketika mereka berusia 45-66 tahun. Pemeriksaan lanjutan dilakukan saat partisipan berusia 70-90 tahun.

Tim peneliti menjadikan kadar sodium di dalam darah para partisipan sebagai cerminan hidrasi para partisipan. Alasannya, kadar sodium di dalam tubuh cenderung semakin tinggi bila tubuh tak mendapatkan cairan yang cukup.

Dari studi ini, tim peneliti menemukan bahwa partisipan dengan kadar sodium darah yang lebih tinggi memiliki peluang 50 persen lebih tinggi untuk mengalami penuaan fisiologis yang lebih cepat. Penuaan dini ini tercermin dari nilai tekanan darah, kolesterol, serta gula darah yang lebih tinggi.

Partisipan dengan kadar sodium darah yang lebih tinggi juga memiliki peningkatan risiko kematian dini sekitar 20 persen. Yang cukup menarik perhatian, partisipan dengan kadar sodium darah di atas 142 millimoles per liter juga mengalami peningkatan risiko terhadap beberapa penyakit kronis. Sebagian dari penyakit kronis tersebut adalah gagal jantung, demensia, strok, diabetes, dan penyakit paru kronis.

"Risiko terhadap penyakit-penyakit ini meningkat seiring dengan terjadinya penuaan dan akumulasi kerusakan di berbagai jaringan tubuh," jelas salah satu peneliti dari National Heart, Lung, and Blood Institute di NIH, Natalia Dmitrieva, seperti dikutip dari NBC, Senin (16/1/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement