Selasa 20 Dec 2022 02:34 WIB

Telkom Bantu Kemendikbud Cetak Talenta Digital Latih 1.000 Siswa SMK

Pembelajaran yang diberikan terbagi menjadi beberapa tahapan

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Di era disrupsi dan digitalisasi, dibutuhkan 17 juta talenta digital. Oleh karena itu, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Divisi Business Services (DBS) dan Tim Solution Small Medium Enterprise Industry SDA melakukan berbagai upaya untuk membantu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
Foto: istimewa
Di era disrupsi dan digitalisasi, dibutuhkan 17 juta talenta digital. Oleh karena itu, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Divisi Business Services (DBS) dan Tim Solution Small Medium Enterprise Industry SDA melakukan berbagai upaya untuk membantu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Di era disrupsi dan digitalisasi, dibutuhkan 17 juta talenta digital. Oleh karena itu, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Divisi Business Services (DBS) dan Tim Solution Small Medium Enterprise Industry SDA melakukan berbagai upaya untuk membantu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Salah satunya, dengan mensukseskan Program SMK Pusat Keunggulan.

Program yang didukung Telkom-Indonesia Telecommunication & Research Institute (ITDRI) bertujuan menjawab tantangan industri dalam memenuhi kebutuhan talent digital yang dapat bersaing, sekaligus wujud nyata Telkom mendorong proses transformasi digital perusahaan.

Baca Juga

Menurut GM Logistic Education & Financial Services DBS Telkom, Ridwan Misbah, program kolaborasi ini telah berjalan sejak Juli 2022 dengan menggandeng lebih dari 1.000 siswa/i SMK. Serta, 300 guru SMK yang ada di Indonesia.

"Siswa-siswi SMK peserta program ini dilatih untuk siap bekerja dan dibekali dengan spesifik skill yang relevan di era digital, sehingga lulusan SMK lebih match dengan dunia industri," ujar Ridwan, dalam siaran persnya, Senin (19/12/2022).

Ridwan mengatakan, pembelajaran yang diberikan terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu training, innovation, create project, dan virtual showcase.

Pada tahap training, kata dia, siswa/i SMK difasilitasi platform myDigiLearn dalam melakukan self learning, yang kemudian melakukan pembelajaran interaktif menggunakan VR tour yang didukung SVCC serta penggunaan tools pengelolaan manajemen proyek yang difasilitasi oleh Tomps.

Pada tahap Innovation, kata dia, siswa/i SMK didorong melakukan design thinking yang dapat memantik siswa/i menciptakan sebuah produk atau ide yang difasilitasi Sprinthink.

"Pada tahap akhir, siswa siswi akan menampilkan project showcase ke dalam bentuk metaverse yang berisi VR Tour dari masing-masing SMK, video edukasi, Mock up aplikasi yang dapat dijadikan porftolio untuk nantinya pelajar bisa terjun ke dunia industri," katanya.

Sementara menurut GM Solution, Delivery dan Assurance Telkom, Ciput Gatot Agus Saksomo, pihaknya mendukungan kolaborasi yang dilakukan Telkom dan Kemendikbud melalui program SMK Pusat Keunggulan yang bertujuan mengatasi tantangan industri.

“Mempersiapkan kapasitas dan kapabilitas siswa menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memenangkan persaingan global talenta digital yang saat ini menjadi program utama Pemerintah Indonesia. Adanya program ini membawa dampak besar bagi SMK di Indonesia dalam meningkatkan kompetensi pelajar,” katanya.

Menurut Wakil Kepala Sekolah SMKS PGRI 2 Sumedang, Eri Mulyana, program ini

sangat diperlukan dan bermanfaat bagi para siswa dan siswi di sekolah khususnya dalam lingkup pengetahuan digitalisasi.

“Semua kegiatan sangat diperlukan dan bermanfaat, bagaimana siswa dilatih  untuk memecahkan sebuah masalah dan lebih kritis. Program ini diharapkan bisa mempersiapkan siswa, mencetak, dan mengasah skill di era digitalisasi. Ini

juga bermanfaat bagi siswa untuk diimplementasikan dalam kegiatan sekolah ke depannya,” paparnya.

Hal itu, dibenarkan salah satu peserta dari SMKS PGRI 2 Sumedang, Andi Nurdin

Syah. Menurutnya, ia suka dengan training ini yaitu metode Design Sprint karena bisa mempelajari cara menangani permasalahan dengan cepat namun tepat juga.

"Harapannya setelah mengikuti program ini saya bisa menerapkan hal yang saya sukai yaitu Design Sprint ketika memasuki dunia kerja," katanya.

Hasil project siswa/i SMK peserta program, kata dia, dapat disaksikan pada event yang akan diselenggarakan ITDRI yaitu ITDRI Conference & Festival 2022 dengan mengusung tema  “Future Back:Trouble-free Life Happens” pada 16 Desember 2022 dengan mengunjungi laman website.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement