Selasa 20 Dec 2022 02:12 WIB

UGM Dorong Pentingnya Kedaulatan Pangan dalam Membangun Indonesia 2045  

UGM juga telah meraih sejumlah penghargaan di bidang sistem ketahanan pangan

Rep: febrianto adi saputro/ Red: Hiru Muhammad
Kampus UGM Yogyakarta.
Foto: Yusuf Assidiq
Kampus UGM Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Ova Emilia, menilai salah satu isu strategis yang perlu menjadi prioritas bangsa saat ini yaitu isu kedaulatan dan ketahanan pangan. Hal tersebut menurutnya dilatarbelakangi oleh ancaman krisis pangan akibat perubahan iklim, pandemik, dan dinamika geopolitik yang menyebabkan gangguan rantai pasok.

"Kementerian perencanaan pembangunan nasional di tahun 2019 juga telah menegaskan bahwa pembangunan ekonomi berkelanjutan yang didukung oleh ketahanan pangan menjadi salah satu pilar visi pembangunan Indonesia di tahun 2045," kata Ova dalam rapat terbuka peringatan puncak Dies Natalis ke-73 UGM di Grha Sabha Pramana, Senin (19/12/2022).

Baca Juga

Ova menambahkan isu pangan juga termaktub di dalam tema peran perguruan tinggi dalam mewujudkan kedaulatan pangan energi dan obat menuju Indonesia emas 2045. Selain itu isu pangan juga jadi pokok bahasan dalam berbagai forum rektor dan konvensi kampus. "Perhatian nasional dan global terkait isu pangan ini sejalan dengan tema Dies Natalis ke-73 UGM yaitu Pangan Berdaulat, Bangsa Bemartabat," ucapnya.

Ova mengatakan tema tersebut menjadi pijakan untuk berkontribusi nyata pada penyelesaian masalah ketahanan dan mendorong terwujudnya pangan berkelanjutan dan mengoptimalkan sumber daya lokal. UGM juga berkomitmen sedang dan akan melaksanakan tridarma yang berkaitan kedaulatan pangan.

"Tantangan UGM berkontribusi membentuk ekosistem kedaulatan pangan masa depan dengan zero hunger (tanpa kelaparan), dengan mewujudkan pertanian tahan perubahan iklim, pasokan dan rantai makanan yang independen, dan tata kelola pertanian yang baik," ungkapnya.

"Saya yakin kita mampu karena UGM merupakan universitas komprehensif yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi menyelesaikan tantangan pangan tersebut," imbuhnya.

UGM juga telah meraih sejumlah penghargaan di bidang sistem ketahanan pangan baik nasional maupun internasional, salah satunya yaitu penghargaan Internasional Rice Research Institute dalam hal swasembada beras. Selain itu Ova menambahkan UGM telah melakukan pengembangan varietas kedelai hitam malika untuk meningkatkan potensi produktifitas komoditas kedelai sebesar 2-3 kali rerata nasional.

"Peningkatan produktifitas kedelai yang diintensifkan melalui teknologi smart agricultur enteprise yang berbasis teknologi smart field monitoring system traceability dan regeneratif farming," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement