Ahad 18 Dec 2022 09:17 WIB

Hyundai Bakal Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di 2023

Hyundai Motor Group berencana mendirikan Hyundai Energy Indonesia, perusahaan yang akan memproduksi battery pack untuk Battery Electric Vehicles (BEV). Pembangunan Hyundai Energy Indonesia rencananya akan dimulai pada Semester I/ 2023, sedangkan produksi massal battery pack dimulai pada Semester II/2024."Pabrik ini akan memproduksi battery pack dan sistem yang akan dioptimalkan...

Rep: Vina Anggita (swa.co.id)/ Red: Vina Anggita (swa.co.id)
(Foto: dok Hyundai)
(Foto: dok Hyundai)

Hyundai Motor Group berencana mendirikan Hyundai Energy Indonesia, perusahaan yang akan memproduksi battery pack untuk Battery Electric Vehicles (BEV). Pembangunan Hyundai Energy Indonesia rencananya akan dimulai pada Semester I/ 2023, sedangkan produksi massal battery pack dimulai pada Semester II/2024.

"Pabrik ini akan memproduksi battery pack dan sistem yang akan dioptimalkan untuk model BEV dengan sel baterai yang diproduksi secara lokal dan kemudian dipasok ke model-model BEV yang diproduksi di Indonesia," ujar Euisun Chung, Executive Chair Hyundai Motor Group dalam keterangan resmi yang diterima SWA Online, Jumat (16/12/2022).

Kehadiran Hyundai Energy Indonesia bertujuan untuk mengamankan stabilitas pasokan baterai di pasar ASEAN. Keberadaan perusahaan tersebut juga akan melengkapi ekosistem elektrifikasi dari Hyundai Motor Group di Indonesia, termasuk pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia yang sudah memproduksi BEV dan juga pabrik sel baterai yang akan datang, hasil kolaborasi bersama LG Energy Solution. Ltd.

Menurut Hyundai, Indonesia memiliki potensi besar yang dibutuhkan untuk menjadi pemain penting di industri kendaraan listrik global. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara terdepan dalam sumber daya nikel dan kobalt yang merupakan bahan utama baterai BEV.

"Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki semua sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi BEV sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain penting di era elektrifikasi dunia," katanya.

Lebih lanjut Hyundai menerangkan, saat pabrik sel baterai dan battery pack mulai beroperasi di 2024, bebas pajak ekspor untuk BEV buatan Indonesia ke ASEAN akan sangat memungkinkan dengan mencapai tingkat lokalisasi di Indonesia.

Selain itu, memungkinkan juga untuk dapat memperluas pasokan kendaraan listrik Indonesia dan meningkatkan daya saing harga, dengan menyediakan beragam kendaraan listrik kepada pelanggan Indonesia.

Sejalan dengan itu, saat kendaraan listrik buatan Indonesia yang akan dilengkapi dengan sel baterai dan battery pack yang diproduksi secara lokal, maka pajak barang mewah HEV akan naik dari 6% menjadi 10%, yang diharapkan akan semakin mempercepat pertumbuhan dari pasar kendaraan listrik.

"Rencana awal investasi pabrik di Indonesia akan menjadi sebuah batu loncatan untuk memperkuat komitmen Hyundai dalam mendukung produksi BEV di Indonesia yang dimulai dari hulu ke hilir untuk masa depan mobilitas listrik yang lebih luas di masa mendatang," terang Chung.

Sebelumnya, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution bekerjasama dalam investasi pabrik sel baterai di Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini bertujuan untuk menghasilkan 10 GWh NCMA sel baterai lithium-ion setiap tahunnya yang akan mendukung lebih dari 150,000 BEV.

Selain itu, Hyundai Motor Group juga menjadi pelopor untuk BEV di Indonesia dengan cara membangun pabrik lokal yang memproduksi masal Ioniq 5, salah satu model BEV unggulan dari Hyundai Motor Company, dan juga membangun lebih dari 200 charging stations yang tersebar di seluruh Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement