REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Accord Honda berikutnya akan menjadi kendaraan pertama pembuat mobil yang mendukung integrasi bawaan Google, yang memungkinkan aplikasi Android asli dan pembaruan perangkat lunak over the air (OTA). Honda belum mengungkapkan apakah kendaraan lainnya akan mendapatkan Google built-in.
Pembuat mobil ini sebelumnya telah menggunakan perangkat lunak Android yang disematkan di beberapa mobilnya, tetapi sekarang sepenuhnya memanfaatkan penawaran Google untuk menangani semua hal infotainment yang sulit. Navigasi di Accord akan ditangani dengan menggunakan Google Maps, kontrol suara dapat mengubah hal-hal seperti suhu udara penumpang, dan aplikasi musik hanya dengan satu ketukan. Honda mendaftar ke platform infotainmen Google pada tahun lalu, di mana mereka berencana meluncurkannya pada 2022.
Di Accord baru, Google built-in beroperasi di dua layar: kluster instrumen digital 10,2 inci dan layar tengah 12,3 inci. Ini adalah layar infotainment terbesar yang pernah dibuat Honda, atau lebih besar dari layar 9 inci Volvo di XC40 (mobil lain yang juga menggunakan Google built-in.
“Pembaruan OTA kendaraan Honda akan menambah fungsi dua, tiga, atau delapan tahun setelah dijual. (Itu) benar-benar dapat mengubah dinamika pengalaman kepemilikan dan pasar kendaraan bekas,” kata American Honda Motor Co. VP of CASE and Energy Jay Joseph dilansir The Verge, Jumat (16/12).
Ini akan menjadi konsep yang cukup baru bagi Honda untuk meningkatkan pengalaman pemilik dan menambah fungsionalitas melalui pembaruan perangkat lunak, setelah membeli kendaraan. Tesla memimpin dengan menambahkan belasan fitur sepanjang umur kendaraannya, mulai dari mengaktifkan kameranya untuk merekam rekaman keamanan hingga membangun perpustakaan video gim.
Dengan peringkat Honda Accord di antara 25 besar kendaraan terlaris tahun ini, Google memiliki peluang membangun lebih banyak eksposur untuk OS kendaraannya. Bersama dengan GM, Volvo, Polestar, dan tak lama lagi Ford dan BMW, Google bersiap mendominasi sebelum Apple dapat mengumpulkan dukungan untuk sistemnya sendiri yang akan datang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
