Kamis 15 Dec 2022 07:29 WIB

Mahasiswa UNM Tingkatkan Keterampilan Lewat Kompetisi Iot Tingkat International

UNM meningkatkan kompetensi mahasiswa agar siap menghadapi era society 5.0

Berani mengembangkan diri sekaligus berani unjuk diri menjadi hal penting di abad 21 ini. Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis giat meningkatkan kompetensi mahasiswa agar lebih siap dalam menghadapi tantangan di era society 5.0.
Foto: istimewa
Berani mengembangkan diri sekaligus berani unjuk diri menjadi hal penting di abad 21 ini. Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis giat meningkatkan kompetensi mahasiswa agar lebih siap dalam menghadapi tantangan di era society 5.0.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Berani mengembangkan diri sekaligus berani unjuk diri menjadi hal penting di abad 21 ini. Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis giat meningkatkan kompetensi mahasiswa agar lebih siap dalam menghadapi tantangan di era society 5.0. Salah satunya dengan mengikuti the 2nd International Invitational Competition of IoT Technology yang dilaksanakan pada Rabu (7/12/2022).

Tati Mardiana sebagai ketua program studi (kaprodi) Sains Data menjelaskan acara ini dilaksanakan secara daring yang diikuti oleh 34 tim dari mahasiswa China dan ASEAN. Kompetisi ini menggunakan platform teknologi yakni “Internet of Things Virtual Simulation Online Platform” yang disediakan oleh perusahaan koperasi Beijing Newland Times Education Technology Co., LTD.

Baca Juga

“Empat mahasiswa Prodi Sains Data mendapat kesempatan untuk mewakili Kampus Digital Bisnis UNM dalam ajang internasional ini.  Tim pertama diwakilkan William Hans Natanael dan Kanaya Salsabila Setiawan. Sedangkan Tim kedua diwakilkan Salsabila Selavie Amanda Adyarta dan Dewi Rahmawati,” katanya dalam rilis yang diterima, Jumat (9/12/2022).

Ia menjelaskan kompetisi ini menggabungkan standar professional dan praktik industri yang relevan di bidang IoT, yang melibatkan tugas-tugas seperti pemilihan, perencanaan dan design sistem IoT, penerapan simulasi virtual dan pengetahuan dasar IoT.

“Peserta kompetisi mengerjakan soal-soal pengetahuan teoretis dan praktik, yang masing-masing menyumbang 20% dan 80%. Bagian teoretis didasarkan pada pengetahuan dasar IoT, termasuk pertanyaan pilihan tunggal, pertanyaan pilihan ganda, dan pertanyaan benar atau salah. sedangkan bagian Praktik didasarkan pada simulasi virtual, termasuk konstruksi jaringan akuisisi RFID, konstruksi jaringan akuisisi sensor, dan konstruksi jaringan akuisisi aplikasi IoT,” ungkapnya.

“Selamat pada mahasiswa prodi Sains Data yang mengikuti kompetisi ini. Semoga apa yang sudah diupayakan ini dapat menambah pengetahuan tentang IoT dan menjadi pengalaman berharga,” tuturnya.

Mention Yukk, Satu jenis kosmetik yang ada di Meja rias Kamu!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement