Selasa 13 Dec 2022 20:23 WIB

Dubes RI: Indonesia Dapat Jadikan Slowakia "hub" di Eropa

Perdagangan Indonesia-Slowakia surplus untuk Indonesia.

Tampak peserta Kuliah Tamu di Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhamadiyah Jakarta, Senin (12/12) sore
Foto: istimewa
Tampak peserta Kuliah Tamu di Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhamadiyah Jakarta, Senin (12/12) sore

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia perlu menjadikan Republik Slowakia sebagai hub (pusat) di Eropa karena lokasinya yang strategis. Negara kecil ini berada di tengah antara Eropa Barat dan Eropa Timur. Dengan memanfaatkan Slowakia, Indonesia dapat mengembangkan perdagangan berbagai produknya ke Benua Eropa.

Demikian pandangan Duta Besar RI di Slowakia Pribadi Sutiono dalam Kuliah Tamu di Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhamadiyah Jakarta, Senin (12/12) sore dan pagi hari waktu di Slowakia. Kuliah tamu secara virtual ini langsung dari Bratislava, ibu kota Slowakia dihadiri sekitar 30 mahasiswa yang sedang mengikuti mata kuliah Teori dan Praktik Diplomasi.

Baca Juga

Menurut Dubes Pribadi Sutiono, selain posisinya di tengah Eropa negara kecil berpenduduk sekitar 4,5 juta jiwa ini juga memiliki akses mudah ke pelabuhan. "Selain itu biaya di Slowakia tidak semahal di Belanda, Jerman dan Inggris," katanya.

Slowakia ini berbatasan dengan Polandia di Utara, Ukraina di Timur, Hongaria di selatan, Australia di baratdaya dan Ceko di timur laut.

Pendapat mengenai perlunya Indonesia memiliki semacam pusat kegiatan (hub) di Eropa karena Slowakia memiliki pasar kecil untuk produk Indonesia. Namun dengan menjadikan Slowakia sebagai pijakan ke Eropa, lokasinya sangat baik untuk ekspor berbagai produk Indonesia ke benua ini. Dengan adanya peluang ini, Dubes Pribadi Sutiono berhadap Presiden Joko Widodo memberikan perhatian ke wilayah ini sehingga dapat berkunjung ke Slowakia di masa mendatang.

Indonesia surplus

Dalam paparannya, Dubes Pribadi menjelaskan  perdagangan Indonesia-Slowakia surplus untuk Indonesia. Total impor Slowakia dari Indonesia sekitar 22,3 juta dollar AS sedangkan impor dari Indonesia sekitar 34,2 juta dollar. Produk yang potensial di Pasar Slowakia antara lain kopi, rempah, makanan kaleng, produk karet, timah, asesoris kendaran, minyak sawit dan turunanya serta  aksesoris telepon.

Namun mengingat penduduknya kecil maka tidak banyak volume perdagangan kedua negara. Oleh karena itulah potensi ke depan menjadikan Slowakia sebagai pijakan berbagai produk Indonesia ke Eropa.

Mengenai hubungan bilateral Indonesia dan Slowakia, Dubes Pribadi menjelaskan sejumlah potensi diantara saling mendukung dalam berbagai forum internasional dan adanya kerjasama di berbagai bidang. Slowakia juga masih memiliki potensi seperti pasar yang terbuka untuk berbagai produk Indonesia yang mampu bersaing dengan produk Thailand, Vietnam dan Filipina.

Satu hal yang masih terbuka peluang di Slowakia, jelas Dubes Pribadi adalah negara ini kekurangan tenaga kerja terampil seperti terapis karena hadirnya sejumlah fasilitas SPA, juru masak, tenaga bidang IT dan guru. Acara kuliah tamu ini dihadiri oleh Ketua Program Studi Ilmu Politik Dr Usni, dosen Prodi Ilmu Politik Ali Noer Zaman MA dan Dr. Lusi Andriyani M.Si serta juga Tria Patriani dari Prodi Ilmu Komunikasi. Kuliah tamu ini dipimpin moderator Ketua Program Studi Magister Ilmu Politik, Dr Asep Setiawan MA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement