Selasa 13 Dec 2022 19:15 WIB

CSR Swasta, BUMD, dan BUMN Berperan Bantu Pembangunan Jateng

Pemprov tidak bisa hanya mengandalkan dari anggaran yang ada.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (tengah) dalam acara Penganugerahan CSR Award Tahun 2022, yang dilaksanakan di gedung Gradhika Bakti Praja, kompleks Kantor Gubernuran, Kota Semarang, Selasa (13/12).
Foto: Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (tengah) dalam acara Penganugerahan CSR Award Tahun 2022, yang dilaksanakan di gedung Gradhika Bakti Praja, kompleks Kantor Gubernuran, Kota Semarang, Selasa (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Peran swasta, BUMD, maupun BUMN dalam mendukung pembangunan daerah diapresiasi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Berkat dukungan swasta, BUMD maupun BUMN melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), program pembangunan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng sangat terbantu dan bahkan menjadi optimal capaiannya.   

Hal ini ditegaskan oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dalam acara Penganugerahan CSR Award 2022 yang dilaksanakan di Gedung Gradhika Bakti Praja, kompleks Kantor Gubernuran, Kota Semarang, Selasa (13/12/2022).

Menurut gubernur, selain bersumber dari APBD, peran perusahaan swasta, BUMD, maupun BUMN untuk mengeksekusi beragam program pembangunan juga telah dapat dirasakan manfaatnya di Jateng.

“Bahkan dalam satu tahun, ada perusahaan yang mampu menggulirkan CSR hingga puluhan miliar rupiah, yang digulirkan untuk membantu program pembangunan di Jateng,” jelasnya.

Sehingga sangat membantu program-program pemerintah di berbagai sektor. Karena dalam pembangunan, pemprov tidak bisa hanya mengandalkan dari anggaran yang ada saja.

Namun juga butuh dukungan pihak lain melalui program CSR-nya. “Bantuannya cukup beragam, ada yang masuk dunia pendidikan, ada yang masuk kesehatan, fisik infrastruktur, bahkan di daerah-daerah tertentu juga membantu menurunkan angka kemiskinan,” ungkap dia.

Dalam hal keterlibatan swasta, BUMD, maupun BUMN, lanjut Ganjar, ada ketentuan yang diamanatkan oleh Perda Provinsi Jawa Tengah No 2 Tahun 2017 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan.

Sepanjang 2022 ini, nominal dana CSR yang terserap untuk mendukung pembangunan di Jateng akumulasinya mencapai Rp 86 miliar.

Di luar total nominal tersebut, orang nomor satu di Provinsi Jateng ini menyampaikan  potensi yang sesungguhnya masih besar.

“Maka saya meminta agar ada konsolidasi dari seluruh perusahaan yang ada, berapa sebenarnya potensi CSR dari setiap perusahaan tersebut. Sehingga akan dapat dikalkulasi seberapa besar dukungan CSR yang dapat dioptimalkan,” tegasnya.

Ganjar berharap kepada para perusahaan swasta, BUMN, maupun BUMD yang menerima penghargaan terbaik bisa sharing dan membagikan pengalaman mereka.

Sehingga natinya akan ada lebih banyak lagi perusahaan yang bisa berpartisipasi dalam mendukung pembangunan di Provinsi Jateng ini.

Sehingga program pembangunan yang bisa tersentuh oleh dukungan dana CSR ini akan semakin bertambah. “Saya berharap mereka bisa masuk ke penurunan kemiskinan, stunting, pendidikan, kesehatan, isu-isu difabel, perempuan dan anak termasuk juga isu lingkungan,” tegasnya.

Sehingga metode dukungan CSR swasta ini akan sangat membantu pemerintah daerah yang anggarannya terbatas. Selain CSR, potensi dukungan juga bisa dilakukan dengan menggandeng lembaga filantropi atau memaksimalkan pemberdayaan Baznas.

“Saya kira, kekuatan CSR ini sangat luar biasa, tidak hanya dari Jateng, dari luar Jateng juga ikut membantu dan mampu memberikan fasilitas lebih baik buat masyarakat,” kata dia.

Sementara itu, sejumlah perusahaan swasta yang menerima penghargaan antara lain PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Bhimasena Power Indonesia, dan PT Sri Rejeki Isman.

Kemudian dari BUMN seperti PT Semen Gresik Pabrik Rembang, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (RJBT), serta PT Telkom Regional IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sementara dari BUMD antara lain PT Bank Pembangunan Daerah Jateng, PT Sarana Pembangunan Jateng (SPJT), dan PT BPR BKK Purwokerto (perseroda).

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement