Jumat 09 Dec 2022 17:09 WIB

Moeldoko Wanti-Wanti Potensi Fenomena Kekeringan di 2023

Moeldoko mendorong penggunaan sorgum yang dapat tumbuh baik di kondisi kering.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Foto: Republika/Prayogi
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengingatkan masyarakat soal tantangan krisis pangan yang saat ini tengah terjadi di dunia. Apalagi, sekarang sudah banyak negara menerapkan kebijakan pembatasan ekspor pangan yang bisa berdampak pada ketahanan pangan nasional.

“Dengan kondisi itu, kita punya duit tapi belum tentu bisa membeli makanan karena tidak bisa impor,” kata Moeldoko, dikutip dari siaran pers KSP, Jumat (9/12).

Baca Juga

Moeldoko mengakui, kondisi pangan Indonesia saat ini masih cukup baik. Fenomena alam berupa La Nina, yakni kondisi cuaca basah dan hujan telah memberikan keuntungan pada sektor pertanian.

Namun, di sisi lain, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini juga menyampaikan, Indonesia akan menghadapi tantangan potensi fenomena El Nino atau kekeringan pada 2023. “Risikonya bisa terjadi kebakaran dan kegagalan panen. Untuk itu, Presiden Jokowi dari awal sudah menekankan petani Indonesia untuk tanam apa saja yang bisa menguatkan ketahanan pangan nasional,” jelas Moeldoko.

Panglima TNI 2013-2015 ini juga terus menggaungkan penggunaan sorgum yang dapat tumbuh baik di kondisi kering. Sehingga, saat terjadi fenomena El Nino atau kekeringan pada 2023, sorgum bisa menjadi sumber alternatif pangan bagi masyarakat Indonesia.

“Saya sudah memelopori menanam sorgum di Waingapu NTT, karena sorgum itu tanaman yang bisa ditanam secara masif, di lahan-lahan marginal atau kering. Nah, alternatif-alternatif seperti ini kita harus cari,” kata Moeldoko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement