Jumat 09 Dec 2022 13:25 WIB

Jacinda Ardern Berharap Bisa Pimpin Misi Perdagangan ke China

Hubungan ekonomi Selandia Baru-China terbukti kuat di tengah tantangan pandemi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berbicara dalam sebuah acara dengan tim sepak bola wanita nasional Vietnam di Hanoi, Vietnam, 15 November 2022. Tim sepak bola wanita nasional Vietnam akan bermain di Piala Dunia Wanita FIFA 2023 di Selandia Baru. Ardern sedang dalam kunjungan resmi ke Vietnam dari 14 hingga 17 November 2022.
Foto: EPA-EFE/LUONG THAI LINH
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berbicara dalam sebuah acara dengan tim sepak bola wanita nasional Vietnam di Hanoi, Vietnam, 15 November 2022. Tim sepak bola wanita nasional Vietnam akan bermain di Piala Dunia Wanita FIFA 2023 di Selandia Baru. Ardern sedang dalam kunjungan resmi ke Vietnam dari 14 hingga 17 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan ia berharap dapat memimpin misi perdagangan ke China. Ketika peraturan perbatasan diubah sehingga memungkinkannya melakukan kunjungan ke mitra dagang terbesar Selandia Baru.

Ardern mengatakan ia sudah mengungkapkan harapannya dapat berkunjung ke China saat bertemu Presiden Xi Jinping di pertemuan sela bulan lalu di Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Bangkok. Pertemuan langsung pertama keduanya sejak 2018.

Baca Juga

"Saya berharap dapat kembali ke China secara langsung ketika peraturan telah mengizinkannya, dan dengan Presiden saya membahas ambisi kami untuk menggelar misi perdagangan ke China tahun depan, rencana yang disambut baik Presiden," kata Ardern dalam pertemuan di Dewan Selandia Baru-China di Auckland, Jumat (9/12/2022).

Ardern mengatakan hubungan ekonomi dan perdagangan Selandia Baru dengan China terbukti kuat meski diterpa tantangan Covid-19. Pernyataan ini disampaikan dua hari setelah China mengumumkan membongkar kebijakan-kebijakan nol-Covid ketat yang diperlukan di tengah kemandekan ekonomi.

Dalam pidato menandai 50 tahun hubungan diplomasi kedua negara, Ardern mengatakan hubungan Selandia Baru dengan China penting tapi rumit dan berkembang.

"Kami terus mengakui terdapat bidang di mana China dan Selandia Baru tidak dapat sepakat, di mana kepentingan atau pandangan dunia kami berbeda," katanya.

Ia menambahkan pemerintahannya bersedia untuk mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut. Tapi ia akan terus mengadvokasi kepentingan dan nilai-nilai Selandia Baru dan menyuarakannya bila diperlukan.

"Kami melakukan dengan cara yang dapat diprediksi, konsisten dan dengan hormat," katanya.

Dalam pertemuannya dengan Xi di Bangkok bulan lalu Ardern membahas hubungan bilateral, kerja sama, hak asasi manusia dan Selat Taiwan.

Selandia Baru yang sejak dulu moderat bahkan absen dalam menyuarakan aliansi berbagi intelijen Five Eyes China baru-baru ini adopsi nada yang lebih keras. Terutama setelah China membuat pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon.

Sementara hubungan Australia dan China memburuk. Interaksi China dengan Selandia Baru masih tetap baik.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement