Kamis 08 Dec 2022 13:11 WIB

Pembangunan KA Cepat Jakarta-Bandung di Atas 90 Persen, Uji Coba Tahun Depan

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung direncanakan dibangun sepanjang 142,3 kilometer

Red: Nur Aini
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) melaju saat menjalani persiapan di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu (9/11/2022). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan KCJB akan menjalani uji dinamis (dynamic test) di sela penyelenggaraan Presidensi G20 pada 16 November mendatang. Proyek ini diperkirakan akan segera rampung dan beroperasi pada pertengahan 2023. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) melaju saat menjalani persiapan di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu (9/11/2022). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan KCJB akan menjalani uji dinamis (dynamic test) di sela penyelenggaraan Presidensi G20 pada 16 November mendatang. Proyek ini diperkirakan akan segera rampung dan beroperasi pada pertengahan 2023. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal menyampaikan bahwa progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sudah mencapai 91,70 persen. "Progres konstruksi sampai dengan Desember 2022 sebesar 91,70 persen berdasarkan perhitungan nilai investasi aktual yang telah dikeluarkan oleh kontraktor," kata Risal dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Risal mengatakan, proyek KCJB yang direncanakan dibangun sepanjang 142,3 kilometer (km) tersebut akan memiliki empat stasiun yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, Stasiun Tegalluar, dan satu Depo di Tegalluar.

Baca Juga

Ia menjelaskan, progres masing-masing stasiun, yaitu Stasiun Halim mencapai 74,19 persen, Stasiun Karawang 72,72 persen, Stasiun Padalarang 11,19 persen, Stasiun Tegalluar 86,29 persen, dan Depo Tegalluar mencapai 76,67 persen.

Pengerjaan jembatan mencapai 97,27 persen, konstruksi tanah dasar (subgrade) mencapai 80,41 persen, dan pengerjaan terowongan mencapai 99,48 persen.

Risal menyampaikan, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) sebagai regulator turut menyiapkan operasional melalui sertifikasi sumber daya manusia, pengujian kelayakan sarana dan prasarana, serta penilaian keamanan. "Untuk mendukung pengoperasian pada Juni 2023, didahului dengan commissioning test, integrasi, serta trial pengoperasian," ujarnya. PT KAI tengah menyiapkan dua layanan kereta api yang akan mendukung konektivitas KCJB, yakni LRT Jabodebek dan KA Feeder KCJB.

Selaku pimpinan konsorsium pembangunan proyek KCJB, PT KAI menyampaikan bahwa penumpang dapat langsung berpindah dari Stasiun LRT Jabodebek Halim ke Stasiun KCJB Halim karena kedua layanan tersebut telah terintegrasi pada lokasi yang sama.

Di Stasiun Padalarang, KAI menyediakan layanan KA Feeder yang jadwalnya menyesuaikan dengan jadwal kedatangan KCJB. Waktu tempuh KA Feeder KCJB untuk menuju Stasiun Bandung hanya 18 menit. Dengan menggunakan layanan kereta api yang sudah terkoneksi tersebut, total waktu yang dibutuhkan antara pusat Kota Jakarta dan Bandung sekitar satu jam perjalanan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement