Selasa 06 Dec 2022 21:18 WIB

Harga Telur Ayam di Lampung Capai Rp 30.000 Per Kg

Stok telur ayam masih cukup aman sampai akhir tahun nanti.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Pedagang menata telur ayam di lapaknya.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pedagang menata telur ayam di lapaknya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Mendekati libur akhir tahun, harga telur ayam terus naik menembus angka Rp 30.000 per kilogram (kg) pada Selasa (6/12/2022). Sedangkan harga beras juga bergerak naik seiring dengan menipisnya stok gabah di tingkat penggilingan. Pemprov Lampung menyatakan stok telur ayam masih cukup aman sampai akhir tahun nanti.

Berdasarkan penelusuran Republika.co.id di pasar tradisional Kota Bandar Lampung, Selasa (6/12/2022), kenaikan harga telur ayam dipicu dengan banyaknya permintaan konsumen menjelang libur natal dan tahun baru (nataru). Meski harga naik mencapai Rp 30.000 per kg, namun stok telur ayam masih tersedia cukup.

Baca Juga

Menurut Solehmun (48 tahun), harga telur ayam dua atau tiga hari lalu masih bertengger Rp 28.000 per kg, kenaikan harga telur telah menembus Rp 30.000 per kg. Harga bahkan diperkirakan akan terus naik lagi beberapa hari ke depan.

“Harga telur ayam hampir sama beberapa bulan lalu sudah tembus Rp 30.000 per kg. Padahal, stok telur ayam masih banyak,” kata Solehmun, pedagang di Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung.

 

Dia mengatakan, kenaikan harga telur ayam tersebut berasal dari agen telur yang mengambil dari peternak ayam. Harga tersebut naik lantaran mendekati libur akhir tahun yang ditandai banyak warga yang menggelar hajatan.

Sedangkan harga beras juga bergerak naik, namun belum signifikan. Kenaikan harga beras medium dan premium (super) berkisar Rp 1.500 sampai 3.000 per kg. Kenaikan harga beras ini terjadi pascamusim panen petani yang telah usai.

Menurut Suhandi (43 tahun), penjual beras partai besar di Pasar Rakyat Tani Kemiling, kenaikan harga beras dikarenakan penggilingan sudah mulai kesulitan mencari gabah petani, karena musim panen raya sudah berlalu.

“Harga beras dari penggilingan sudah naik, karena stok gabah sudah menipis. Lagi pula sekarang mulai bersiap masuk musim tanam,” ujar Suhandi.

Berdasarkan pemantauan, harga beras premium naik dari 12.000 per kg menjadi Rp 14.000 per kg, sedangkan harga beras medium dari Rp 10.000 menjadi Rp 12.500 per kg. Beras kualitas asalan masih berkisar di bawah Rp 10.000 per kg.

Menurut Suhandi, konsumen kebanyakan membeli beras kualitas premiun dalam kemasan karung plastik 10 kg sampai 25 kg. Sedangkan penjual beras di Pasar Tani menyatakan, pembeli masih terlihat membeli beras kualitas biasa (asalan) dan medium dengan cara menimbang kiloan.

Menjelang libur nataru, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung menyatakan stok telur ayam untuk wilayah Lampung masih cukup aman. Menurut Kabid Perdagangan Dalam Negeri Lampung M Zimmi Skil, pasokan telur ayam di pasar-pasar masih tersedia cukup aman.

Dia mengakui harga telur ayam di Lampung mengalami kenaikan. Hal tersebut dikarenakan terdapat Program Keluarga Harapan  Kementerian Sosial, selain itu juga permintaan telur ayam meningkat. Tetapi, kata dia, stok dan pasokan telur ayam masih aman sampai akhir tahun nanti. 


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement