Selasa 06 Dec 2022 17:43 WIB

Menonton Langsung Aksi CR7 di Stadion

Harus diakui tiket untuk menonton tim-tim papan atas sulit didapatkan.

Cristiano Ronaldo Portugal bereaksi selama pertandingan sepak bola Grup H Piala Dunia antara Korea Selatan dan Portugal, di Stadion Education City di Al Rayyan, Qatar, Jumat, 2 Desember 2022.
Foto: AP/Francisco Seco
Cristiano Ronaldo Portugal bereaksi selama pertandingan sepak bola Grup H Piala Dunia antara Korea Selatan dan Portugal, di Stadion Education City di Al Rayyan, Qatar, Jumat, 2 Desember 2022.

Oleh : Oleh: Fernan Rahadi dari Doha, Qatar

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh: Fernan Rahadi dari Doha, Qatar

Datang ke perhelatan sepak bola terbesar di dunia tak lengkap rasanya jika tak menonton aksi pemain-pemain terbaik dunia secara langsung dari stadion. Oleh karena itu, menonton langsung para jagoan lapangan hijau pastinya menjadi misi sebagian besar orang yang mendatangi pagelaran Piala Dunia 2022 di Qatar kali ini.

Meskipun demikian, harus diakui tiket untuk menonton tim-tim papan atas sulit didapatkan. Dari penjualan tiket fase pertama hingga hari ini, tiket-tiket pertandingan yang melibatkan tim-tim unggulan kerap sudah ludes terjual. Apalagi laga-laga yang melibatkan dua tim raksasa Amerika Selatan, Brasil dan Argentina.

Nasib seperti itu tidak hanya dialami para penonton biasa. Para wartawan asal Indonesia pun mengalami hal yang mirip. Meskipun mendapatkan jatah tiket gratis melalui platform FIFA Booking and Seating, kami kerap terpaksa gigit jari ketika usaha untuk mendaftar untuk menonton Brasil atau Argentina ditolak oleh panitia penyelenggara. Animo untuk meliput pertandingan yang melibatkan dua tim tersebut memang sangat tinggi di kalangan para jurnalis yang datang dari berbagai negara.

Pernah suatu ketika, saking ngebet-nya menonton Lionel Messi bermain, seorang teman jurnalis asal Indonesia mendaftar dua kali untuk menonton partai Argentina versus Arab Saudi. Sudah ditolak pada kesempatan pertama, ia kembali mendaftar lewat jalur waiting list.

Meskipun sudah diperingatkan oleh pihak panitia bahwa kecil kemungkinannya untuk menonton laga tersebut, ia tetap cuek saja mendaftar lewat antrean di Main Media Center (MMC). Apa mau dikata, pada akhirnya ia tetap tidak mendapatkan tiket pertandingan tersebut karena kuota untuk jurnalis sudah penuh.

Saya sendiri sejak awal sudah tidak terlalu berharap banyak menonton laga-laga tim besar pada Piala Dunia kali ini. Sehingga daripada jatah menonton hangus karena terlalu berharap mendapatkan tiket untuk laga tim besar, lebih baik saya mendaftar untuk laga-laga tim yang tak terlalu diunggulkan seperti Australia, Jepang, Tunisia, atau tim-tim Eropa model Polandia atau Denmark. Terbukti, aplikasi saya untuk menonton laga melalui FIFA Booking and Seating jarang ditolak oleh panitia.

Namun, belakangan saya baru menyadari bahwa tidak semua tiket menonton tim besar sulit diperoleh oleh para jurnalis. Beberapa kali rekan wartawan asal Indonesia yang mendaftar untuk laga-laga tim seperti Inggris, Portugal, Spanyol, dan Prancis masih bisa memperoleh tiket pertandingan. Bahkan, terkadang animo untuk menonton laga-laga tim Eropa kalah dibandingkan dengan animo menonton dua tim macan Asia, Jepang dan Korea Selatan.

Akhirnya, saya pun ikut-ikutan mencoba mendaftar untuk menonton laga tim-tim besar Eropa. Beberapa tiket pun berhasil saya dapatkan, misalnya pertandingan yang melibatkan juara bertahan Prancis, runner-up Piala Dunia 2018, Kroasia, serta runner-up tiga kali Piala Dunia, Belanda.

Sayang, saya terpaksa beberapa kali membatalkan tiket pertandingan karena berbenturan dengan agenda ibadah ke Tanah Suci serta akibat beberapa hari 'tumbang' karena kelelahan. Bahkan, di antara tiket yang saya batalkan tersebut adalah tiket menonton dua laga awal Portugal pada babak penyisihan. Alias saya dua kali melewatkan kesempatan emas menonton aksi sang megabintang, Cristiano Ronaldo!

Beruntung, saya kembali memperoleh tiket pada partai terakhir Portugal di penyisihan grup melawan Korea Selatan di Stadion Education City, Jumat (2/12/2022) lalu, sehingga akhirnya saya berkesempatan juga menonton langsung aksi peraih lima kali penghargaan pemain terbaik dunia (Ballon d'Or) yang kerap dijuluki CR7 tersebut.

Karena saya juga memiliki agenda ke Stadion Lusail malam itu, saya pun memutuskan beranjak dari bangku penonton begitu Ronaldo ditarik keluar pelatih Fernando Santos pada menit ke-65. Saat itu kedudukan masih imbang pada laga yang akhirnya dimenangkan Korsel 2-1 tersebut.

Saya pun agak tak enak hati dengan dua suporter wanita Korea di bangku belakang saya yang sedari awal sangat bersemangat mendukung timnya. Barangkali mengira saya mendukung Korsel pada pertandingan itu, salah satu dari mereka pun langsung berceloteh: "Oh, jadi kamu datang ke sini hanya untuk menonton Ronaldo?"

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement