Selasa 06 Dec 2022 14:48 WIB

Tarian Tim Samba dan Ekspresi Brasil Memutus Puasa Gelar Piala Dunia

Selecao bermain dengan kebebasan berekspresi dalam tradisi negara.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Para pemain Brasil berpose sebelum dimulainya pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia 2022 antara Brasil dan Korea Selatan, di Stadion Education City di Al Rayyan, Qatar, Senin, 5 Desember 2022.
Foto: AP/Martin Meissner
Para pemain Brasil berpose sebelum dimulainya pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia 2022 antara Brasil dan Korea Selatan, di Stadion Education City di Al Rayyan, Qatar, Senin, 5 Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Keberhasilan timnas Brasil memastikan tiket lolos ke babak perempat final Piala Dunia 2022 Qatar tentu menjadi suka cita bagi masyarakat Negeri Samba. Kemenangan atas Korea Selatan (Korsel) seakan menjembatani harapan Brasil untuk memutus puasa gelar selama genap dua dekade terakhir.

"Kami di sini, bisakah Anda menghentikan kami?" demikian pernyataan pendukung Brasil dilansir BBC Sports, Selasa (6/12/2022).

Baca Juga

Brasil tampil superior saat menghadapi Korsel di Stadion 974, Selasa (6/12/2022) dini hari WIB tadi. Bahkan keempat gol Selecao hadir pada babak pertama melalui Vinicius Junior, Neymar Jr, Richarlison, dan Lucas Paqueta. Ksatria Taegeuk Warrior mencetak gol penghibur lewat Paik Seung-ho.

Kembalinya sang bintang Neymar jelas menjadi obat penawar luka di samping ketiadaan Gabriel Jesus dan Alex Telles karena cedera. Keberadaan Pemain Paris Saint-Germain (PSG) itu jelas menyuntik motivasi seluruh pemain.

Tak ayal, selepas peluit panjang berbunyi para pemain Brasil dan juga staf kepelatihan melakukan aksi tarian untuk merayakan keberhasilan lolos ke fase selanjutnya.

Aksi dansa para pemain Brasil diklaim beberapa pihak sebagai bentuk rasa tidak hormat kepada tim lawan. Meski, pandangan sebaliknya telah muncul bahwa Canarinho Selecao bermain dengan kebebasan berekspresi dalam tradisi negara sehingga kegembiraan mereka murni alami.

"Tidak ada tujuan lain selain kebahagiaan tim dan kinerja yang telah kami lakukan. Hal itu bukanlah bentuk afirmasi bahwa kami tidak menaruh rasa hormat kepada Korsel," kata pelatih Brasil, Tite, menjelaskan.

Gairah pun antusiasme yang ditunjukkan Thiago Silva dan rekan setim jelas menjadi sinyal bagi para rival tentang bagaimana tekad Selecao untuk mengakhiri puasa gelar Piala Dunia sejak terakhir kali terjadi pada 2002 silam.

Praktis, Brasil lolos ke perempat final delapan kali berturut-turut dan mendedikasikan penampilan ini untuk sang legenda Pele, yang berada di rumah sakit, para pemain membentangkan spanduk raksasa bertuliskan nama Pele selepas laga.

Nantinya Brasil akan berhadapan dengan finalis Piala Dunia 2018, timnas Kroasia, yang di partai lain sukses mengalahkan Jepang secara dramatis melalui adu penalti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement