Senin 05 Dec 2022 20:39 WIB

Kunjungan Wisatawan ke Pangandaran Diprediksi Kembali Meningkat saat Nataru

Dinas terkait mulai menyiapkan langkah antisipasi membludaknya kunjungan wisatawan

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Wisatawan berenang di bendungan matras Hau Eco Lodges Citumang, Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (30/12/2021). Penginapan berkonsep kontainer yang dijadikan kamar tempat beristirahat tersebut menyuguhkan suasana alam dan body rafting di aliran Sungai Citumang.
Foto: Antara/Adeng Bustami
Wisatawan berenang di bendungan matras Hau Eco Lodges Citumang, Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (30/12/2021). Penginapan berkonsep kontainer yang dijadikan kamar tempat beristirahat tersebut menyuguhkan suasana alam dan body rafting di aliran Sungai Citumang.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN--Maraknya bencana alam yang terjadi di Jawa Barat (Jabar) turut berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran. Dalam beberapa pekan terakhir, kunjungan wisatawan mengalami penurunan yang cukup drastis.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Tonton Guntari, mengatakan, kunjungan wisatawan ke daerahnya mengalami penurunan drastis dua pekan terakhir. Menurut dia, kemungkinan penurunan itu disebabkan maraknya bencana alam di Jabar, sehingga masyarakat berpikir ulang untuk berwisata. "Sepertinya begitu (pengaruh bencana). Kalau melihat tren, akhir bulan lalu turun, sekarang turun lagi," kata dia, Ahad (4/12/2022).

Baca Juga

Selain itu, banyak muncul hoaks terkait kondisi di Kabupaten Pangandaran. Padahal, ia memastikan kondisi di Kabupaten Pangandaran dalam keadaan aman.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, kunjungan wisatawan pada periode 14-20 November 2022 mencapai 30.514 orang. Namun, pada periode 21-27 November 2022 turun menjadi 22.193 orang. Sementara pada 29 November hingga 3 Desember hanya 22.608 orang.

Menurut Tonton, turunnya kunjugan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran kemungkinan akan terus terjadi hingga beberapa pekan ke depan. Namun, ia meyakini, kunjungan wisatawan akan kembali meningkat pada momen Natal dan tahun baru (Nataru).

Karena itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran mulai menyiapkan langkah antisipasi membludaknya kunjungan wisatawan saat momen Nataru. "Kami sudah koordinasi dengan Dishub Jabar dan Polres Pangandaran untuk menyiapkan skema pengaturan lalu lintas. Nanti kami matangkan di rakor tingkat Kabupaten Pangandaran," kata Tonton.

Ihwal banyaknya hoaks, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran terus berupaya untuk melakukan klasifikasi. Pemkab Pangandaran juga telah berkoordinasi dengan Jabar Saber Hoaks untuk menangkal banyaknya hoaks yang muncul di media sosial ihwal kondisi di Kabupaten Pangandaran. "Kami juga sedang mencoba jalin kerja sama dengan Asita untuk menentukan langkah untuk menangkal hoaks. Itu juga akan melibatkan Polda Jabar," kata dia.

Sebelumnya, Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, mengakui perihal turunnya kunjugan wisatawan ke daerahnya dalam beberapa waktu terakhir. Menurut dia, turunnya kunjugan wisatawan itu salah satunya dipengaruhi oleh bencana gempa bumi yang terjadi di daerah lain. "Ini wisata kita lagi turun karena ada gempa ya. Lalu juga ada banyak hal berkaitan dengan gempa dan sebagainya," kata dia kepada Republika, Jumat (2/12/2022).

Kendati demikian, menurut dia, dalam waktu dua atau tiga pekan ke depan, kunjugan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran akan kembali normal. Karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran mulai melakukan antisipasi terjadinya lonjakan kunjugan wisatawan, mengingat sebentar lagi akan memasuki momen Natal dan tahun baru (Nataru)."Kita akan pantau, mudah-mudahan tidak ada hal yang membuat orang tak mau wisata ke Pangandaran," kata Jeje.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement