Senin 05 Dec 2022 13:10 WIB

Menuju Duel Jepang vs Kroasia, Nagatomo: Kami Ingin Bertarung Seperti Samurai

Jepang yakin, nyali di atas segalanya.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Para pemain Jepang melambaikan tangan kepada para penggemarnya setelah pertandingan sepak bola grup E Piala Dunia antara Jepang dan Spanyol, di Stadion Internasional Khalifa di Doha, Qatar, Jumat (2/12) dini hari WIB. Jepang menang 2-1.
Foto: AP/Darko Vojinovic
Para pemain Jepang melambaikan tangan kepada para penggemarnya setelah pertandingan sepak bola grup E Piala Dunia antara Jepang dan Spanyol, di Stadion Internasional Khalifa di Doha, Qatar, Jumat (2/12) dini hari WIB. Jepang menang 2-1.

REPUBLIKA.CO.ID, AL-WAKRAH -- Beberapa jam lagi, Jepang menghadapi Kroasia pada babak 16 besar Piala Dunia 2022. Duel tersebut berlangsung di Al Janoub Stadium, Al-Wakrah, Senin (5/12/2022) malam WIB.

Bek samurai biru, Yuto Nagatomo bereaksi jelang pertandingan ini. Ia meminta rekan-rekannya tampil dengan penuh keberanian layaknya prajurit abad pertengahan. Cara demikian terbukti ampuh ketika wakil Asia ini melewati babak penyisihan.

Baca Juga

Sebelumnya Jepang bisa menumbangkan Spanyol dan Jerman. Kendati kalah dari segi penguasaan bola, skuat polesan Hajime Moriyasu memperlihatkan semangat luar biasa. Dua raksasa Eropa terkapar.

Kini, ada the Blazers di depan mata. Samurai biru berhasrat melewati adangan Luka Modric dan rekan-rekan. Nagatomo dkk ingin mengulang kinerja seperti ketika memperdaya Der Panzer serta La Roja.

"Di Jepang, samurai sangat terkenal. Kami ingin bertarung seperti samurai," kata pesepakbola 36 tahun ini, dikutip dari dailymail.co.uk.

Ia menceritakan secara singkat tentang profil samurai. Sebelum memoles senjata, pasukan tersebut mencoba meningkatkan teknik bertempur. Namun di atas segalanya, nyali menjadi faktor utama.

Jika turun dengan ketakutan, maka tidak ada gunanya berbagai senjata dan teknik yang sudah dipersiapkan. "Itu persis sama dengan sepak bola," ujar Nagatomo.

Ia mengakui taktik dan teknik juga sangat penting di lapangan. Mereka berlatih setiap hari meningkatkan hal itu. Namun lagi-lagi, mentalitas untuk bertarung bisa menjadi penggerak utama.

"Tidak peduli seberapa banyak kami telah meningkatkannya, jika kami takut saat bertanding, hal-hal itu tidak berguna. Untuk memaksimalkan semua taktik yang telah kami diskusikan dan latih dalam empat tahun terakhir, kami harus memiliki keberanian," tutur Nagatomo.

Jepang belum pernah menembus perempatfinal Piala Dunia. Ini kesempatan bagi anak asuh Moriyasu untuk membuat sejarah baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement