Senin 05 Dec 2022 11:18 WIB

Erick Thohir Dorong Industrialisasi SDA Indonesia

Erick mengingatkan bahaya negara lain yang mengeksploitasi sumber daya alam (SDA)

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir mendorong industrialisasi sumber daya alam Indonesia untuk kepentingan bangsa. (ilustrasi).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Menteri BUMN Erick Thohir mendorong industrialisasi sumber daya alam Indonesia untuk kepentingan bangsa. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mendorong industrialisasi sumber daya alam Indonesia untuk kepentingan bangsa. Erick mengingatkan bahaya negara lain yang mengeksploitasi sumber daya alam (SDA) untuk pertumbuhan ekonominya.

"Sumber daya alam kita selama ini dieksploitasi hanya untuk pertumbuhan negara lain secara ekonomi," ungkap Erick saat sambutan di Universitas Diponegoro (Undip), Jumat (2/12/2022).

Baca Juga

Menurut Erick, sumber daya alam Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk dilakukan industrialisasi. Hal ini agar pertumbuhan ekonomi Indonesia juga meningkat. "Sampai sekarang kami di pemerintahan yakin Indonesia bisa tetap tumbuh lima persen," ujarnya.

Erick menjelaskan, potensi sumber daya alam di Indonesia salah satunya adalah nikel. Menurutnya, nikel bisa dimanfaatkan untuk pembuatan baterai. "Bisa untuk baterai dan kendaraan listrik nikel itu," paparnya.

Selain nikel, Erick juga menjelaskan jika 75 persen Indonesia merupakan lautan dan hanya 25 persen adalah daratan. "Kalau kita lihat industrialisasi kelautan ini tidak maksimal," imbuhnya.

Data yang dia dapatkan, selama ini jumlah penjualan sektor perikanan Thailand dan Vietnam lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. "Padahal lautnya lebih besar kita. Artinya Industrialisasi belum terbangun dengan baik," ucapnya.

Aspek ekonomi di agrikultur juga mengalami permasalahan, terutama soal penyusutan lahan pertanian yang terjadi hampir setiap tahun. "Lebih dari 50 persen lahan pertanian berubah jadi lahan nonpertanian setiap tahunnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement