Sabtu 03 Dec 2022 07:05 WIB

Kunjungan Wisatawan ke Pangandaran Menurun

Jelang tahun baru, Pemkab Pangandaran mengantisipasi terjadinya lonjakan wisatawan.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ani Nursalikah
Suasana Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Selasa (10/5/2022). Kunjungan Wisatawan ke Pangandaran Menurun
Foto: Republika/Bayu Adji P
Suasana Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Selasa (10/5/2022). Kunjungan Wisatawan ke Pangandaran Menurun

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Maraknya kejadian bencana di sejumlah daerah lain diduga menjadi salah satu penyebab turunnya kunjungan wisatawan ke daerah itu.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengakui perihal turunnya kunjugan wisatawan ke daerahnya dalam beberapa waktu terakhir. Menurut dia, turunnya kunjungan wisatawan itu salah satunya dipengaruhi oleh bencana gempa bumi yang terjadi di daerah lain.

Baca Juga

"Ini wisata kita lagi turun karena ada gempa ya. Lalu juga ada banyak hal berkaitan dengan gempa dan sebagainya," kata dia kepada Republika.co.id, Jumat (2/12/2022).

Kendati demikian, menurut dia, dalam waktu dua atau tiga pekan ke depan, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran akan kembali normal. Karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran mulai melakukan antisipasi terjadinya lonjakan kunjugan wisatawan, mengingat sebentar lagi akan memasuki momen Natal dan tahun baru (Nataru).

"Kita akan pantau, mudah-mudahan tidak ada hal yang membuat orang tak mau wisata ke Pangandaran," kata Jeje.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Tonton Guntari mengatakan kunjugan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran saat ini sedang mengalami penurunan. Ia menduga turunnya kunjugan wisatawan dikarenakan kondisi cuaca di Jawa Barat (Jabar) sedang tidak kondusif. Apalagi, pascagempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, muncul hoaks mengenai kondisi Pantai Pangandaran di media sosial.

"Banyak hoaks juga, tapi itu relatif bisa ditangani. Yang paling memengaruhi itu cuaca. Soalnya hampir di seluruh wilayah Jabar hujan terus. Sementara wisatawan ke Pangandaran itu banyaknya dari Jabar, seperti Bandung dan sekitarnya," ujar dia.

Penurunan kunjugan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran itu disebut berdampak terhadap pendapatan daerah. Tonton mengatakan, pada akhir pekan terakhir, retribusi yang didapat dari kunjugan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran hanya mencapai Rp 150 juta. Padahal, pekan sebelumnya retribusi yang didapat mencapai Rp 250 juta.

Kendati demikian, ia memastikan kondisi di objek wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran saat ini masih tak terdampak bencana. "Situasi di Pangandaran sejauh ini aman," kata Tonton.

Persiapan Nataru

Ihwal langkah yang akan dilakukan untuk menyambut momen Nataru, Jeje mengatakan, menyiapkan upaya pemecahan keramaian di objek wisata tertentu. Menurut dia, pada momen hari besar, biasanya wisatawan akan banyak di Pantai Pangandaran.

"Kami akan melakukan pemecahan keramaian. Namun, nanti akan ada Piamari. Itu juga akan memecah keramaian juga," kata dia.

Selain itu, Jeje menambahkan, juga akan meningkatkan pengamanan di objek wisata. Masalah kemacetan di pintu masuk dan di dalam objek wisata juga akan menjadi perhatian.

"Kami juga berupaya jembatan di Karangtirta sudah selesai. Jadi kan nanti ke Batu Hiu bisa jalan lewat sisi pantai (dari Pantai Pangandaran)," kata dia.

Sementara itu, Tonton mengatakan telah melakukan sejumlah persiapan menghadapi momen Nataru. Salah satunya adalah melakukan penguatan sumber daya manusia (SDM).

"Kami telah melakukan penguatan SDM dan rapat dengan berbagai instansi untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan pada momen Nataru," kata dia.

Kendati demikian, ia memperkirakan, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran pada momen Nataru tak akan membludak di hari tertentu. Perkiraan itu didasari hari libur saat momen Nataru cukup panjang, lantaran berbarengan dengan libur anak sekolah.

Menurut Tonton, kunjungan wisatawan diprediksi akan mulai meningkat pada 17 Desember 2022. Namun, ia menilai, kunjungan wisatawan akan terpecah pada momen liburan panjang, alih-alih hanya padat pada momen Natal atau tahun baru.

"Namun yang diantisipasi justru wisatawan lokal. Pengamanan juga akan kita libatkan BPBD dan dinas kesehatan untuk antisipasi kerumunan," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement