Jumat 02 Dec 2022 23:35 WIB

Menhub Soft Launching Operasional Jalur KA Pangkep-Maros

Jalur KA Pangkep-Maros jadi bagi proyek pembangunan KA Makassar-Parepare

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan soft launching jalur kereta api (KA) ruas Pangkajene Kepulauan (Pangkep)–Maros hari ini (2/12/2022). Jalur tersebut menjadi bagian dari proyek pembangunan kereta api (KA) Makassar-Parepare.
Foto: Antara
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan soft launching jalur kereta api (KA) ruas Pangkajene Kepulauan (Pangkep)–Maros hari ini (2/12/2022). Jalur tersebut menjadi bagian dari proyek pembangunan kereta api (KA) Makassar-Parepare.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan soft launching jalur kereta api (KA) ruas Pangkajene Kepulauan (Pangkep)–Maros hari ini (2/12/2022). Jalur tersebut menjadi bagian dari proyek pembangunan kereta api (KA) Makassar-Parepare.

“Hari ini adalah hari yang bersejarah karena cita-cita kita mempunyai kereta api di Sulawesi dapat terwujud, sesuai dengan paradigma pembangunan Indonesia sentris yang tidak terpusat di Jawa. Pada Mei 2023 kita akan lakukan grand launching dan diharapkan akan dihadiri oleh Bapak Presiden Joko Widodo,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (2/11/2022). 

Sebelumnya, pada bulan Oktober 2022 telah dioperasikan secara terbatas jalur kereta api dari Stasiun Garongkong hingga Stasiun Mangilu sepanjang 66 kilometer yang melewati tujuh stasiun. Jalur tersebut dilayani kereta wisata dan sudah bisa digunakan masyarakat secara terbatas.

Budi juga sudah mencoba jalur tersebut menggunakan kereta wisata dari Stasiun Maros ke Stasiun Pangkajene dan Stasiun Rammang Rammang. Jalur tersebut memiliki objek wisata bernama Ramang-Ramang.

Dia mengatakan, upaya soft launching tersebut dilakukan untuk mengenalkan kereta api ini kepada masyarakat Sulawesi Selatan dan sekitarnya. "Kami lakukan bertahap dan tiketnya digratiskan sampai Desember 2022. Hal ini dilakukan agar masyarakat semakin percaya untuk menggunakan KA Trans Sulawesi dan dapat mengunjungi sejumlah objek wisata yang berada di sekitar stasiun yang dilewati. Seperti objek wisata Ramang Ramang," jelas Menhub.

Stasiun yang dilewati antara Stasiun Maros dan Mangilu memiliki sejumlah objek wisata yakni Wisata Alam Anjungan Sumpang Binangae dan Wisata Alam Pantai Ujung Batee dekat Stasiun Barru, Wisata Alam Pantai Laguna dan Wisata Alam Pantai Laona yang dekat Stasiun Tanete Rilau. Kemudian terdapat Wisata Alam Sorongan dekat Stasiun Mandele, Wisata Alam Telaga Biru Segari dekat Stasiun Ma'rang, dan Wisata Mangrove Dewi Biringkassi dekat Stasiun Labakkang Wisata dan Ramang Ramang yang berada di dekat Stasiun Ramang Ramang.

Pada Februari 2023 akan disediakan angkutan bus dengan Skema Buy The Service dari Stasiun Ramang Ramang ke Stasiun Maros menuju Bandara Sultan Hasanuddin sebagai sarana integrasi antar moda “Ini sekaligus akses untuk berkeliling tempat wisata sebagai angkutan dari dan ke stasiun,” ucap Budi.

Selanjutnya, pada Maret 2023 akan beroperasi kereta api penumpang perintis dan kereta api barang Stasiun Maros- Stasiun Garongkong sepanjang 80 kilometer dan Tonasa-Garongkong sepanjang 66 kilometer yang ditargetkan pada bulan Maret 2023. Pada Mei 2023, akan menambah panjang jalur yang beroperasi yaitu mulai Stasiun Mandai-Stasiun Garongkong sepanjang 84 kilometer melalui 10 Stasiun.

Sebelum dilakukan uji coba pengoperasian telah dilakukan serangkaian uji coba seperti safety assessment, sertifikasi, dan uji coba operasi, untuk memastikan terpenuhinya aspek keselamatan. Selain itu, selama masa uji coba dimanfaatkan untuk mengoptimalkan kecepatan kereta api dan waktu tunggu kedatangan antar kereta (headway) yang lebih singkat.

Jalur kereta api Makassar-Parepare memiliki panjang total 142 kilometer merupakan bagian dari rencana pembangunan kereta api Trans Sulawesi yang menghubungkan seluruh provinsi di Pulau Sulawesi. Proyek pembangunan kereta Makassar-Parepare dibangunsejak 2015 menggunakan sejumlah instrumen pembiayaan yakni APBN, APBD, pendanaan kreatif non APBN (KPBU, LMAN, SBSN).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement