Jumat 02 Dec 2022 23:32 WIB

Wapres Tegaskan Pemerintah Tetap Gunakan Pendekatan Humanis di Papua

Wapres mengeklaim ada penurunan peristiwa kekerasan dibandingkan dengan yang dulu.

Wakil Presiden Maruf Amin di sela kunjungan kerjanya ke Papua mengunjungi Pantai Jokowi-Iriana di Jalan Trikora Kaimana, Papua Barat, Kamis (1/12).
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin di sela kunjungan kerjanya ke Papua mengunjungi Pantai Jokowi-Iriana di Jalan Trikora Kaimana, Papua Barat, Kamis (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BIAK--Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan pemerintah tetap memilih untuk menerapkan pendekatan humanisdalam menjaga keamanan di Tanah Papua. "Kitakan sudah menganut bahwa pendekatan kita itu pendekatan yang humanis dan berbasis teritorial, juga penyadaran kepada masyarakat untuk menjadi bagian dari NKRI; dan selama ini memang sudah dilakukan," kata Ma'ruf Amin di Pangkalan TNI Angkatan Udara Manuhua, Biak Numfor, Papua, Jumat (2/12/2022).

Ma'ruf Amin menyelesaikan kunjungan kerjanya ke empat provinsi dan lima kabupaten di Tanah Papua sejak Rabu (28/11/2022). Sementara itu, menanggapi insiden penembakan oleh orang tidak dikenal (OTK) di Yahukimo, Papua Pegunungan, Rabu (30/11/2022), Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah akan memberikan tindakan tegas dan terukur sebagai upaya penegakan hukum di Papua.

Baca Juga

Penembakan di Yahukimo itu menyebabkan tiga anggota Bawah Kendali Operasi (BKO) Brimob Polres Yahukimo terluka tembak dan seorang dinyatakan tewas. "Walaupun masih ada penembakan seperti itu, sebenarnya sumbernya, dari segi frekuensinya, sudah menurun, sudah menurun. Karena itu langkah kita adalah mencari mereka yang melakukan penembakan untuk dilakukan penegakan hukum," jelasnya.

Meskipun memilih untuk menggunakan pendekatan humanis, lanjutnya, sanksi tetap diberlakukan bila ada pelanggaran hukum. Wapres mengeklaim ada penurunan peristiwa kekerasan dibandingkan dengan yang dulu.

"Kalau pun ada dari TNI atau polisi yang melakukan pelanggaran, ya ditindak juga. Jadi mereka ditindak. Misalnya, seperti kemarin ada yang diduga mutilasi, ditegakkan, penegakan hukum itu yang dilakukan karena kita ingin memberikan kepercayaan," tegas Wapres.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah OTK di Yahukimo mencegat dan menembaki personel Satgas Ops Damai Cartenz yang berpatroli. Penembakan tersebut terjadi di Jembatan 2, Jalan Poros Logpon KM 7, Yahukimo, sekitar pukul 16.40 WIT.

Personel Satgas Ops Damai Cartenz Bripda Gilang meninggal dunia dengan luka tembak pada bagian pipi bawah, sementara Briptu Fazuarsyah terkena tembakan di bagian punggung kiri, dan Bripda Dona Bagaskara terkenapeluru di bagian punggung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement