REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – China telah memprotes kunjungan sebuah komite parlemen Inggris ke Taiwan. Beijing menilai, kunjungan tersebut merupakan bentuk intervensi terhadap urusan dalam negerinya.

“China mendesak Inggris untuk mematuhi komitmennya, menghentikan tindakan apa pun yang melanggar prinsip satu-China, dan berhenti mencampuri urusan dalam negeri China. Langkah pihak Inggris yang merusak kepentingan China akan ditanggapi dengan tanggapan yang kuat dari pihak China,” kata seorang juru bicara Kedutaan Besar China untuk Inggris, Kamis (1/12/2022).

Menurut dia, kunjungan komite parlemen Inggris mengirimkan sinyal keliru kepada mereka yang menghendaki Taiwan merdeka. China diketahui mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Namun Taipei selalu menolak dan menentang klaim tersebut.

Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Inggris tengah melakukan kunjungan ke Taiwan. Pada Kamis lalu, mereka telah bertemu Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang. Anggota komite diagendakan menggelar pertemuan dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, Jumat (2/12/2022).

“Kami berharap dapat terus memperdalam hubungan persahabatan serta kerja sama antara Taiwan dan Inggris melalui pertukaran tatap muka ini, dan terus bekerja sama demi perdamaian, stabilitas, serta kemakmuran kawasan Indo-Pasifik,” kata kantor kepresidenan Taiwan dalam sebuah pernyataan.

Pada Selasa (29/11/2022) lalu, Ketua Komite Luar Negeri Parlemen Inggris Alicia Kearns telah mengumumkan agenda kunjungan komite yang dipimpinnya ke Taiwan. “Kunjungan ke Taiwan ini telah lama menjadi prioritas Komite Urusan Luar Negeri," ucapnya.

Lawatan itu merupakan bagian dari kerja komite yang memeriksa pergeseran kebijakan luar negeri Inggris terhadap kawasan Indo-Pasifik. Sejak hengkang dari Uni Eropa, Inggris sudah mengidentifikasi Indo-Pasifik sebagai prioritas ekonomi dan diplomatik.

Komite adalah badan parlementer, terpisah dari pemerintah dan terdiri dari anggota parlemen terpilih dari berbagai partai. Ia meneliti kebijakan pemerintah, tapi tidak memiliki kekuatan hukum.

Ikuti Whatsapp Channel Republika