Jumat 02 Dec 2022 10:03 WIB

Inggris Bersiap Hadapi Penalti pada Babak Gugur

Inggris berlatih penalti dengan gawang hampir seluruhnya tertutup.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Jack Grealish dari Inggris, tengah, ikut serta dalam latihan bersama rekan satu timnya selama sesi latihan resmi di Kompleks Olahraga Al Wakrah, di Al Wakrah, Qatar, Kamis, 1 Desember 2022.
Foto: AP/Abbie Parr
Jack Grealish dari Inggris, tengah, ikut serta dalam latihan bersama rekan satu timnya selama sesi latihan resmi di Kompleks Olahraga Al Wakrah, di Al Wakrah, Qatar, Kamis, 1 Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inggris akan menghadapi Senegal pada babak 16 besar Piala Dunia 2022 pada Senin (5/12/2022). Menjelang fase gugur tersebut, Gareth Southgate telah mempersiapkan pasukannya untuk melakoni adu penalti dengan gawang khusus.

The Three Lions mengalahkan Kolombia pada 2018 untuk menghentikan kekalahan beruntun adu penalti mereka di Piala Dunia. Namun Inggris kembali gagal pada babak tos-tosan pada final Euro 2020 di Wembley, musim panas lalu, takluk dari Italia. 

Baca Juga

Gelandang Inggris Declan Rice mengatakan, tidak ada ketakutan tentang penalti. Ia dan rekan-rekannya akan siap jika pertandingan babak 16 besar mereka melawan Senegal ditentukan oleh penalti.

Inggris telah berlatih dengan gawang yang ditutup, kecuali dua sudut atas dan dua sudut bawah. Pekan ini mereka akan memperkenalkan penjaga gawang ke dalam persiapan, bersama dengan teknik pernapasan yang menenangkan yang telah menjadi fitur jangka panjang dari pendekatan tendangan penalti Inggris.

Salah satu masalah yang teridentifikasi sebelumnya adalah bahwa pemain Inggris lebih cepat mengambil penalti daripada lawan mereka, mungkin merupakan indikasi gugup. "Selama beberapa pekan pertama, kami telah menggunakan gawang khusus, di mana ada tiga bagian gawang yang tidak tercakup dan sekarang saya pikir penjaga gawang akan mulai bekerja," kata Rice.

Menurut dia, gawang yang hampir seluruhnya tertutup itu agar para pemain Inggris bisa fokus memilih ke titik mana mereka akan mengarahkan bola yang sulit dijangkau kiper. Sementara teknik pernapasan dan psikolog akan memberi tahu cara terbaik untuk menenangkan diri sebelum pemalti. 

"Kami benar-benar berlatih dan sekarang kiper akan masuk jadi ini adalah langkah maju lainnya, tes psikologis lainnya," jelasnya.

"Saya merasa setiap orang memiliki teknik yang berbeda, lari yang berbeda. Ini lebih tentang bagaimana Anda menenangkan diri pada saat ini dan memiliki nafas yang jernih, pikiran yang jernih sehingga Anda mudah-mudahan bisa mengeksekusi penalti," ujarnya.

Rekor Inggris di bawah Southgate dalam adu penalti adalah dua kemenangan atas Swiss di Liga Bangsa-Bangsa diikuti dengan kemenangan atas Kolombia pada Piala Dunia 2018, diikuti satu kekalahan melawan Italia di final Euro 2020.

"Saya pikir sejak Gareth masuk, kami telah mengubah pola pikir kami tentang adu penalti. Kami kalah di final Euro melawan Italia, tetapi kami menang besar melawan Kolombia pada 2018," kata Rice. 

"Kami tahu sekarang kami berada pada tahap di mana kami bisa mendapatkan penalti dan kami akan bersiap dengan baik untuk itu. Anda tidak ingin mengambil terlalu banyak penalti dalam latihan, Anda ingin fresh dan pilih titik," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement