Kamis 01 Dec 2022 13:19 WIB

Kemenag Tegaskan Moderasi Beragama Kukuhkan Prinsip dalam Beragama

masih ditemukan stigma yang menganggap moderasi beragama sebagai upaya pendangkalan

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin dalam Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan,  di Hotel Mercure Bandung City Centre, Rabu (30/11/2022).
Foto: Bimas Islam Kemenag
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin dalam Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan, di Hotel Mercure Bandung City Centre, Rabu (30/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Agama (Kemenag) terus mendorong moderasi beragama sebagai instrumen memperkuat kerukunan. Hanya saja, masih ditemukan stigma yang menganggap moderasi beragama sebagai upaya pendangkalan akidah.

Dalam Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan, Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menegaskan, anggapan tersebut sangat keliru. Menurut Kamaruddin, moderasi beragama justru mengukuhkan prinsip seseorang atas apa yang diyakininya.

Baca Juga

"Moderasi beragama sama sekali tidak ada urusannya dengan pendangkalan akidah. Moderasi beragama tegas. Bagi saya yang Muslim maka saya meyakini Islam adalah agama yang paling benar," tegas Kamaruddin di Hotel Mercure Bandung City Centre, Rabu (30/11/2022) lalu.

Meski demikian, lanjut Kamaruddin, sebagai makhluk sosial harus menghormati apa yang diyakini orang lain. "Tapi, saya juga harus menghormati umat agama lain yang meyakini bahwa agamanya sebagai agama yang paling benar," katanya, dalam siaran pers.

Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini mengajak semua elemen masyarakat untuk saling menghormati dan menghargai keyakinan orang lain. Menurutnya, saling menghormati tidak harus datang ke tempat ibadah agama lain, cukup dengan tidak mengusik satu sama lain.

"Saya tidak perlu mengajak mereka ke masjid, dan saya tidak perlu datang ke tempat ibadah mereka. Silakan saja beribadah sesuai dengan apa yang kita yakini masing-masing. Kita sebagai warga negara Indonesia punya hak dan kewajiban yang sama," tuturnya.

Dia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama memperkuat persatuan. Dengan begitu, kata dia, semua elemen punya kontribusi dalam menjaga dan melestarikan kerukunan di tanah air.

"Mari kita jaga Indonesia kita, mari kita jaga keimanan kita, dan mari kita berbuat sesuatu untuk Indonesia dengan sama-sama berlomba mengaktualisasikan nilai-nilai keagamaan universal yang kita miliki, sehingga semuanya berkontribusi melestarikan kerukunan umat beragama," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement