Rabu 30 Nov 2022 20:19 WIB

Taj Yasin Apresiasi Kiprah Baznas Dukung Pulihkan Ekonomi dan Problem Kemiskinan

Banyak masyarakat di Jawa Tengah yang menyalurkan zakatnya secara langsung & pribadi.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat menghadiri pembukaan 6th Indonesia Conference of Zakat (ICONZ) 2022, di Auditorium Rektorat UIN Walisongo, Kota Semarang, Rabu (30/11).
Foto: dok. Humas Prov Jateng
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat menghadiri pembukaan 6th Indonesia Conference of Zakat (ICONZ) 2022, di Auditorium Rektorat UIN Walisongo, Kota Semarang, Rabu (30/11).

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Kinerja Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah selama selama pandemi Covid-19 diapresiasi Wakil Gbernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.

Wagub menilai Baznas telah berupaya maksimal membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dalam pemulihan ekonomi yang terpuruk akibat dampak ledakan kasus Covid-19 di Jwa Tengah.

Baca Juga

Di luar situasi pandemi, Baznas juga banyak membantu Pemprov Jawa Tengah, dalam rangka mendukung berbagai program strategis di Jawa Tengah, salah satunya adalah pengentasan kemiskinan melalui dengan memberdayakan Zakat, Infaq dan  Sedekah (ZIS).

“Saya mengapresiasi peran Baznas Provinsi Jawa Tengah cukup besar,” ungkap Taj Yasin saat menghadiri pembukaan 6th Indonesia Conference of Zakat (ICONZ) di Auditorium Rektorat UIN Walisongo, Semarang, Rabu (30/11).

Wagub juga menyampaikan, di Jawa Tengah, upaya untuk mengoptimalkan potensi zakat terus dilakukan, salah satunya yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Tengah yang telah memberlakukan kebijakan pengumpulan zakat dari para Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sehingga Baznas Nasional mengapresiasi Pemprov Jawa Tengah dengan menjadikannya Sebagai  role model bagi daerah- daerah lain.

“Alhamdulillah sekarang sudah menjadi model bagi wilayah- wilayah lain. Saya berharap menjadi kebijakan pemerintah pusat, presiden atau wakil presiden untuk memutuskan setiap ASN diwajibkan mengeluarkan zakat,” tambahnya.

Sebab, lanjut wagub, apabila kebijakan tersebut diterapkan dan dilaksanakan oleh semua ASN, maka akan ada kemajuan signifikan terhadap pengentasan kemiskinan.

Terlebih sekarang juga dikembangkan program zakat yang bukan hanya penyaluran zakat konsumtif tetapi juga zakat produktif, seperti penyelenggaraan pelatihan juru sembelih halal, pelatihan beternak, bertani, wirausaha serta pemberdayaan mustahik lainnya.

Banyak masyarakat di Jawa Tengah yang menyalurkan zakatnya secara langsung dan pribadi, tetapi setelah menjalin kerja sama dengan Baznas Provinsi Jawa Tengah, mustahiknya juga semakin bertambah.

Tidak hanya dalam program pengentasan kemiskinan, Baznas Jawa Tengah beberapa kali juga berkontribusi dalam memberikan bantuan kemanusiaan ke berbagai daerah, yang sedang dilanda bencana.

Yang terbaru mengirim bantuan kepada korban bencana di Cianjur, Provinsi Jawa Barat yang diwujudkan dalam bentuk dukungan bebagai kebutuhan para korban di masa darurat penanganan bencana gempa bumi,” tegas Taj Yasin.

Hal ini diamini oleh Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah, KH Ahmad Daroji. Ia menyampaikan, selama ini, tak kurang dari 8.000 mustahik telah berdaya dengan mendapatkan bebagai pelatihan keterampilan yang diinisiasi Basnaz Provinsi Jawa Tengah.

Selain itu, tak kurang dari 14.000 mustahik juga telah mendapatkan manfaat dari pengelolaan zakat produktif yang dilakukan oleh Baznas Provinsi Jawa Tengah.

Belum lagi melalui program keumatan lainnya. “Baznas Jawa Tengah juga terus berkontribusi dalam berbagai penanganan kebencanaan yang terjadi di Indonesia, baik di Palu, Lombok dan terakhir di Cianjur,” tegas Ahmad Daroji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement