Rabu 30 Nov 2022 11:15 WIB

Pengunjung Menikmati Pemandangan Letusan Mauna Loa

Letusan Mauna Loa menarik perhatian pengunjung ke Taman Nasional Gunung Api Hawaii

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Sungai lava mengalir dari Mauna Loa, Senin, 28 November 2022, dekat Hilo, Hawaii. Mauna Loa, gunung berapi aktif terbesar di dunia meletus Senin untuk pertama kalinya dalam 38 tahun.
Foto: AP Photo/Marco Garcia
Sungai lava mengalir dari Mauna Loa, Senin, 28 November 2022, dekat Hilo, Hawaii. Mauna Loa, gunung berapi aktif terbesar di dunia meletus Senin untuk pertama kalinya dalam 38 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, HILO -- Letusan pertama dalam 38 tahun dari gunung berapi aktif terbesar di dunia Mauna Loa menarik perhatian para pengunjung ke Taman Nasional Gunung Api Hawaii. Mereka ingin melihat pemandangan yang spektakuler dari peristiwa tersebut.

Letusan menarik pengunjung ke Taman Nasional Gunung Api Hawaii yang buka 24 jam. Juru bicara Taman Nasional Gunung Api Hawaii Jessica Ferracane menyatakan, pemandangannya spektakuler terutama sebelum matahari terbit dan malam hari.

Pengunjung di sana saat ini dapat menyaksikan dua peristiwa letusan, yaitu cahaya dari danau lava Kilauea dan lahar dari celah Mauna Loa. “Ini adalah waktu yang langka di mana kami mengalami dua letusan yang terjadi secara bersamaan,” kata Ferracane.

Para pejabat awalnya khawatir bahwa lava yang mengalir di sisi gunung berapi akan menuju ke arah Kona Selatan. Namun para ilmuwan kemudian meyakinkan publik bahwa letusan tersebut bermigrasi ke zona keretakan di sisi timur laut Mauna Loa dan tidak mengancam komunitas mana pun.

Bau gas vulkanik dan belerang pekat di udara di sepanjang Saddle Road, tempat orang-orang menyaksikan aliran lava yang semakin dekat pada Selasa (29/11/2022). Awan berkumpul untuk mengungkapkan segumpal besar gas dan abu naik dari lubang puncak terbuka di atas aliran.

"Kami bersyukur aliran lahar tidak mempengaruhi daerah pemukiman saat ini, memungkinkan sekolah dan bisnis tetap buka,” kata Gubernur David Ige dalam sebuah pernyataan.

“Saya mengeluarkan Proklamasi Darurat ini sekarang untuk memungkinkan responden merespons dengan cepat atau membatasi akses, jika perlu, karena letusan terus berlanjut," ujarnya.

Ilmuwan yang bertanggung jawab di Hawaiian Volcano Observatory Ken Hon mengatakan, lava mengalir tidak sangat cepat, dengan kecepatan kurang dari satu mph, meskipun kecepatan pastinya belum jelas. Lahar bergerak menuruni bukit sekitar 10 kilometer dari Saddle Road, yang menghubungkan sisi timur dan barat pulau. Aliran itu kemungkinan akan melambat sekitar 6,4 kilometer dari jalan raya saat menyentuh tanah yang lebih datar.

Hon mengatakan lahar melintasi jalan akses Observatorium Mauna Loa Senin (28/11/2022) malam dan memutus aliran listrik ke fasilitas tersebut. Alirannya bisa bergerak menuju ibu kota Hilo, tetapi itu bisa memakan waktu seminggu atau lebih.

Sementara itu, para ilmuwan sedang mencoba mengukur gas yang dipancarkan dari letusan tersebut. “Ini masih sangat awal dalam letusan ini sekarang,” kata Hon.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement