Rabu 30 Nov 2022 06:51 WIB

Felix Sanchez Ungkap Qatar tak Pernah Targetkan Lolos ke 16 Besar

Qatar tuan rumah Piala Dunia pertama yang gagal meraih poin.

Pelatih kepala Qatar Felix Sanchez memberikan instruksi di dalam area box team selama pertandingan sepak bola grup A Piala Dunia antara Belanda dan Qatar, di Stadion Al Bayt di Al Khor, Qatar, Selasa, 29 November 2022.
Foto: AP/Moises Castillo
Pelatih kepala Qatar Felix Sanchez memberikan instruksi di dalam area box team selama pertandingan sepak bola grup A Piala Dunia antara Belanda dan Qatar, di Stadion Al Bayt di Al Khor, Qatar, Selasa, 29 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, AL KHOR -- Pelatih Qatar Felix Sanchez mengungkapkan tidak pernah menargetkan timnya lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Qatar, yang menjadi tim pertama yang tak lolos dari fase grup itu, menurut Sanchez hanya ingin tampil dengan performa terbaik dan memberikan perlawanan sekuat mungkin dalam setiap pertandingan yang dilakoni di Grup A.

Qatar berakhir menjadi tim tuan rumah Piala Dunia pertama yang menuntaskan fase grup tanpa meraih satu poin pun setelah kalah 0-2 melawan Belanda dalam pertandingan pemungkas di Stadion Al Bayt, Al Khor, Selasa (29/11/2022). "Lolos ke 16 besar ataupun muluk-muluk ke perempat final tidak pernah menjadi target kami. Kami cukup realistis dan sadar diri, target kami hanya ingin bisa tampil memberikan persaingan," kata Sanchez dalam jumpa pers setelah pertandingan itu.

Baca Juga

Piala Dunia 2022 memang kali pertama Qatar tampil dalam putaran final turnamen tersebut. Karena status tuan rumah, mereka terpaksa mencari keikutsertaan dalam beragam kompetisi untuk mengukur kemampuan, sementara tim-tim lain berebut tiket dari fase kualifikasi.

Kendati demikian, Qatar sebetulnya mempunyai modal relatif positif menyongsong Piala Dunia 2022 seperti menjuarai Piala Asia 2019 dan mencapai semifinal Piala Emas 2021. "Ya kami bisa mengangkat trofi Piala Asia dan itu luar biasa, tapi kami tidak bisa mengeluarkan kembali performa di level itu pada Piala Dunia ini," kata Sanchez.

Sanchez menilai Qatar bermain cukup baik saat menghadapi Senegal dan Belanda, tapi performa Azmoen Ali dkk jauh di bawah standar saat laga pembuka melawan Ekuador.

Berkenaan dengan statusnya sebagai pelatih Qataryang gagal meraih satu poin pun dalam Piala Dunia, Sanchez enggan berspekulasi. Namun ia yakin pengembangan sepak bola negeri itu tidak bergantung di tangannya semata ataupun individu tertentu.

"Soal masa depan saya, entahlah. Rasanya ini bukan satu-satunya pertandingan yang akan menentukan itu," katanya.

"Salah satu hak positif dari timnas Qatar adalah bahwa kami memiliki rencana jangka panjang yang tidak bergantung pada saya atau individu-individu tertentu saja. Jadi akan bersitirahat, sebab masih ada turnamen berikutnya yang harus disiapkan," sambung dia.

Sejak diumumkan memenangi pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 2010 silam, Qatar sudah delapan kali berganti pelatih. Sanchez adalah satu-satunya yang melatih dengan jangka waktu cukup panjang sejak 2017.

"Kami cukup realistis di mana kami berada, anda bisa pakai statistik sesukanya tapi setelah kami melakukan analisa pada saat itulah ini menjadi penting."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement