Anggota Komisi VI, Demer: G20 Ajang UMKM Bali Bisa Sedot Peluang Ekspor hingga 70 Persen

Semakin banyak produk UMKM tembus pasar ekspor diharapkan perekonomian Bali bangkit

Selasa , 29 Nov 2022, 11:46 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih alias Demer menyampaikan bahwa event G20 dapat menjadi ajang bagi UMKM Bali menyedot peluang ekspor hingga mencapai 70 persen.
Foto: DPR
Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih alias Demer menyampaikan bahwa event G20 dapat menjadi ajang bagi UMKM Bali menyedot peluang ekspor hingga mencapai 70 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih alias Demer menyampaikan bahwa event G20 dapat menjadi ajang bagi UMKM Bali menyedot peluang ekspor hingga mencapai 70 persen.

“Event G20 dan puncak KTT G20 yang sudah berlangsung sukses di Bali menjadi momentum UKM Bali dan nasional naik kelas serta menggarap peluang pasar ekspor minimal di negara anggota G20 yang sektor perdagangannya menguasai 70 persen dari perdagangan dunia,” ungkap Demer, dalam siaran persnya.

Baca Juga

Oleh sebab itu, dirinya menggandeng Kementerian Perdagangan untuk memberikan pemahaman mengenai ekspor kepada pelaku UKM dan generasi muda calon eksportir muda. “Yang intinya saya mengajak para peserta memahami seperti apa mengurus perizinan yang dibutuhkan untuk eskpor, bagaimana meningkatkan kualitas produk hingga memanfaatkan berbagai program dan layanan pemerintah terkait ekspor produk UKM,” jelas Demer.

Dengan semakin banyak produk UKM Bali tembus pasar ekspor diharapkan perekomian Bali bisa lebih cepat bangkit dan bertumbuh sehingga masyarakat Bali bisa sejahtera. Terlebih juga pemerintah memberikan kemudahan berusaha sesuai amanat Undang-Undang Cipta Kerja dan aturan turunannya. Contohnya kemudahan mengurus peizinan UKM melalui OSS (Online Single Submission).

“Saya berharap melalui acara bisa benar-benar menumbuhkan dan melahirkan eksportir-eksportir muda yang tangguh ke kancah internasional,” jelas Demer mantan Ketua Umum Kadin Bali.

Sementara, Ganef Judawati sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan menyebutkan sebanyak 77 persen eksportir di Indonesia terdiri dari UKM. “Namun para pelaku UKM ini memiliki keterbatasan untuk ekspor seperti keterbatasan kapasitas produksi, modal, sumber daya manusia, kualitas produk dan sertifikasi serta dalam hal pemasaran,” ujarnya.

Untuk mengatasi hal itu, Kementerian Perdagangan melakukan berbagai program kegiatan diantaranya pendampingan desain produk, pendampingan eksportir. Ditambah, Kementerian Perdagangan juga menyediakan klinik desain, layanan informasi ekspor melalui Ina Export. Ada juga Export Center di Surabaya, yang merupakan lembaga konsultasi dan pendampingan ekspor yang wilayah kerjanya termasuk untuk Bali.

Demer terus mendampingi pelaku UKM di Bali agar bisa naik kelas dan tembus ke pasar ekspor dengan memberikan sosialisasi tatacara ekspor dan peluang ekspor kepada pelaku UKM dan generasi muda dalam acara Forum Strategi Pengembangan Ekspor Nasional “UKM Go Global” yang digelar di Arma Musem & Resort, Ubud, Kabupaten Gianyar, pada Jumat (25/11/2022).

Tampak hadir pula dalam acara tersebut Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Gianyar diantaranya Wayan Gede Sudarta dan Wayan Arjono.