Jumat 25 Nov 2022 07:25 WIB

Pelatih Uruguay: Kami Kurang Presisi dalam Menciptakan Peluang

Uruguay dan Korea Selatan bermain imbang 0-0

 Pelatih kepala Uruguay Diego Alonso bereaksi selama pertandingan sepak bola grup H Piala Dunia FIFA 2022 antara Uruguay dan Korea Selatan di Education City Stadium di Doha, Qatar, Kamis, 24 November 2022.
Foto: EPA-EFE/Ronald Wittek
Pelatih kepala Uruguay Diego Alonso bereaksi selama pertandingan sepak bola grup H Piala Dunia FIFA 2022 antara Uruguay dan Korea Selatan di Education City Stadium di Doha, Qatar, Kamis, 24 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Uruguay Diego Alonso membalas tuduhan bahwa timnya terlalu defensif saat imbang 0-0 dalam pertandingan Piala Dunia 2022 melawan Korea Selatan seraya menunjuk barisan serangnya.

Alonso menurunkan pemain veteran Luis Suarez, pemain Liverpool Darwin Nunez dan pemain muda Manchester United Facundo Pellistri dalam trio serangnya.

Pellistri bermain sebagai sayap kanan tetapi Nunez lebih banyak bergerak ke dalam dari kiri sampai posisi tengah yang ditempati Suarez.

Itu membuat sisi kiri Uruguay menjadi lowong dan inilah sektor yang diserang tanpa henti oleh Korea Selatan dalam periode pembuka yang dinamis.

Uruguay terlambat start namun Alonso menunjuk fakta upaya timnya membentur tiang gawang dua kali sebagai bukti telah berusaha memenangkan pertandingan itu.

"Sudah jelas karakteristik starting eleven kami kebanyakan pemain menyerang," kata sang pelatih.

"Kami punya Darwin, Suarez, dan Pellistri, kami juga menurunkan tiga gelandang pencetak gol dan bek sayap yang bisa menekan."

Dia menambahkan: "Saya suka bertahan lebih tinggi tetapi pada babak pertama kami kesulitan melakukannya. Pada babak kedua kami lebih baik."

"Kami kurang presisi dalam menciptakan peluang, kami kekurangan kombinasi umpan yang biasanya kami punya."

Upaya gol kapten Uruguay Diego Godin membentur tiang pada babak pertama dan gelandang Real Madrid Federico Valverde melakukan hal yang sama pada menit tambahan.

Godin mengatakan tim perlu segera mengakhiri kekecewaan mereka pada pertandingan melawan Ghana dan Portugal nanti.

"Dalam turnamen seperti ini tidak ada waktu untuk menyesal, Anda harus memikirkan pertandingan selanjutnya," sambung dia.

"Kami harus memperbaiki beberapa hal, meningkatkan apa yang kami bisa, kami perlu tumbuh dan semakin baik, kami memiliki pemain untuk berbuat lebih banyak."

Saat Godin bermain pada Piala Dunia keempatnya, Valverde yang menjadi man-of-the-match justru menjadi salah satu debutan.

"Ini mimpi yang menjadi kenyataan," katanya. "Saya sangat menikmatinya. Saya sangat cemas sebelum pertandingan ini tetapi sungguh pengalaman yang indah."

"Saya senang sekali. Secara fisik, saya mengakhiri pertandingan dengan baik. Saya sedih tidak menang tetapi saya mengucapkan selamat kepada rekan-rekan setim saya yang telah memberikan segalanya."

"Mereka menunjukkan komitmen yang besar dan jika kami terus bermain seperti ini, saya pikir kami akan melangkah lebih jauh."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement