Rabu 23 Nov 2022 21:34 WIB

Santri Meninggal Diduga Dianiaya, Pondok Minta Maaf

Halim berkomitmen kuat untuk menyelesaikan kasus ini sampai tuntas.

Rep: C02/ Red: Muhammad Fakhruddin
Santri Meninggal Diduga Dianiaya, Pondok Minta Maaf (ilustrasi).
Foto: www.123rf.com
Santri Meninggal Diduga Dianiaya, Pondok Minta Maaf (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO –- Pascameninggalnya santri Ta'mirul Islam, Daffa washif Waluyo karena diduga dianiaya, pihak pondok mengucapkan minta maaf sedalam-dalamnya. Dari maklumat yang diterima Republika, Rabu (23/11/2022), pihak pondok mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas peristiwa tersebut.

"Kami segenap pengasuh dan pengajar di Pondok Pesantren Ta'mirul Islam menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya atas masukan, saran, bahkan kritikan dari seluruh lapisan masyarakat berkaitan peristiwa meninggalnya ananda kami Daffa Washlaf Waluyo dari Ngawi. Ini semua akan kami jadikan catatan dan pelajaran berharga buat segenap Pengasuh dan Pengajar di Pondok Pesantren Ta'mirul Islam," kata Pimpinan Pondok Pesantren Ta'mirul Islam, Mohammad Halim

Baca Juga

Halim juga menyampaikan beberapa hal. "Pertama, Pimpinan Pondok Pesantren Ta'mirul Islam memohon maaf dan belasungkawa atas meninggalnya ananda Daffa washif Waluyo serta penyesalan yang sebesar-besarnya atas meninggalnya almarhum kepada orang tua dan keluarga almarhum. Kami berharap agar peristiwa kekerasan serupa yang dilakukan oleh senior/kakak kelas/teman tidak terjadi lagi di kemudian hari," ujarnya.

Kedua, Halim menjelaskan bahwa seluruh santri adalah sudah seperti anak-anaknya, dimana sudah diamanahkan dan dititipkan dari para orang tuanya untuk diasuh dan dididik. Demikian juga dengan ananda Daffa Washif Waluyo, almarhum adalah termasuk salah satunya. 

"Wafatnya almarhum merupakan duka cita dan kesedihan yang mendalam bagi kami. Hari-hari ini adalah hari penuh kesedihan bagi kami seluruh Keluarga Besar Pondok Pesantren Ta'mirul Islam, bukan hanya bagi orangtua almarhum dan keluarga almarhum, tapi juga bagi kami para Pengasuh, asatidz, ratusan santri, bahkan seluruh alumni dan Keluarga Besar Pondok Pesantren Ta'mirul Islam di mana pun berada. Wafatnya almarhum adalah kesedihan bagi kita semua. InsyaAllah almarhum wafat sebagai syahid fisabilillah," terangnya.

Ketiga, Halim mengajak seluruh santri, asatidz, alumni, dan wali santri Ta'mirul Islam dimanapun berada. "Mari kita bacakan doa. Al Fatihah dan Yasin, secara serentak untuk almarhum Daffa Washif Waluyo, serta doa untuk kebaikan keluarga almarhum dan Pondok Pesantren Ta'minud Islam. Semoga Allah selalu mengampuni dan meridhoi kita semua. Amin Ya Robbal Alamin," katanya.

Keempat, Halim menjelaskan bahwa sesungguhnya kekerasan di Pondok Pesantren Ta'mirul Islam dalam bentuk apapun, baik untuk menegakkan disiplin ataupun pemberian hukuman adalah dilarang. "Adapun kekerasan yang terjadi adalah sebuah pengkhianatan terhadap amanat yang kami berikan, dan tindakan kekerasan yang berujung pada wafatnya ananda kami ini, adalah dilakukan oleh satu orang," tegasnya.

Kelima, Halim berkomitmen kuat untuk menyelesaikan kasus ini sampai tuntas dengan mengikuti setiap proses hukum yang ada bersama dengan keluarga almarhum dan aparat kepolisian. "Dan sebagai bentuk komitmen itu, alhamdulilah telah dilakukan pemeriksaan dan penyidikan oleh Kepolisian Resor Sragen. Dan atas nama Pimpinan Pondok Pesantren Ta'mirul Islam, kami ucapkan terima kasih kepada Kapolres Sragen berikut jajarannya," terangnya.

Keenam, pihaknya menegaskan sekali lagi tidak memungkiri terkait adanya dugaan tindakan kekerasan yang berujung pada wafatnya santrinya. Adapun kronologi kejadian, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian, termasuk tentang motif di balik dugaan kekerasan yang berujung pada wafatnya almarhum.

"Sebagai wujud komitmen kami, pelaku kekerasaan akan kami keluarkan dan kami kembalikan ke orangtua. Dan selanjutnya kami akan tetap bekerjasama dengan kepolisian terkait penyelesaian masalah ini," pungkasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement