Rabu 23 Nov 2022 07:12 WIB

Pelatih Australia Akui Kualitas Prancis

Bek Australia kesulitan menahan kecepatan Kylian Mbappe.

Rep: Rahmat Fajar / Red: Israr Itah
Bek kanan Australia Nathaniel Atkinson (kiri) menjaga pergerakan penyerang Prancis Kylian Mbappe.
Foto: EPA-EFE/JOSE SENA GOULAO
Bek kanan Australia Nathaniel Atkinson (kiri) menjaga pergerakan penyerang Prancis Kylian Mbappe.

REPUBLIKA.CO.ID, AL WAKRAH -- Pelatih Australia Graham Arnold mengakui kualitas Prancis ketika timnya takluk 4-1 dari juara bertahan dalam pertandingan pertama Grup D Piala Dunia Qatar 2022, di Stadion Al Janoub, Al Wakrah, Rabu (23/11) dini hari WIB. Socceroos tak berdaya dengan superioritas les Bleus meski sempat unggul 1-0.

Ia mengatakan Prancis jauh lebih kuat, besar, dan cepat daripada Australia. Pada saat bersamaan, Arnold juga menyayangkan pertahanan timnya yang lemah. Kesalahan yang dilakukan pemainnya membuat harus menerima hukuman dari Prancis dengan kebobolan empat gol.

Baca Juga

“Pada akhirnya kualitas tim Prancis, mereka adalah juara dunia sebelumnya karena suatu alasan. Saya pikir kami memulai permainan dengan sangat baik,” katanya usai pertandingan dilansir dari Foxsports.

Olivier Giroud dan Kylian Mbappe menjadi pemain yang menonjol di laga tersebut. Giroud mencetak dua gol sementara penyerang Paris Saint-Germain itu tak hanya menyumbang satu gol dan assist pada laga tersebut. 

Bek kanan Australia Nathaniel Atkinson kesulitan menghadapi kecepatan Mbappe. Namun Arnold membela bek sayap tersebut dengan mengatakan dia telah melakukan pekerjaannya dengan baik. Usahanya sudah maksimal menghadapi salah satu pemain terbaik dunia. Pada babak pertama dia mendapatkan bantuan dari Mat Leckie dan Jackson Irvine untuk mencegah Mbappe.

“Tapi bagaimana kamu menghentikan seseorang begitu cepat? Itu sangat sulit. Ini pelajaran yang bagus untuk anak itu. Dia akan beralih dari itu,” ujarnya.

Arnold menilai gol Australia pada awal laga membuktikan bahwa tim dapat tampil lebih baik lagi. Pasukannya telah membangun kepercayaan diri dan meningkatkan daya fokus sebelum Piala Dunia dimulai.  Namun pada akhirnya Australia harus dihukum karena kesalahan sendiri. Arnold ingin anak asuhnya melupakan kekalahan dan fokus ke pertandingan berikutnya melawan Tunisia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement