Jumat 18 Nov 2022 10:02 WIB

Industri Aftermarket Bersiap Sambut Pasar Motor Listrik

Sejumlah brand sudah memasuki pasar motor listrik.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Motor modifikasi diperlihatkan dalam pameran sepeda motor Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (2/11/2022). Setelah vakum sejak 2018, tahun ini resmi dibuka kembali. Ada 65 merek, terdiri atas 25 merek sepeda motor, 14 merek motor listrik, dan beberapa merek pendukung seperi ban, spare parts, jaket, serta aksesoris pendukung lainnya yang digelar hingga (6/11/2022). Foto: Tahta Aidilla/Republika.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Motor modifikasi diperlihatkan dalam pameran sepeda motor Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (2/11/2022). Setelah vakum sejak 2018, tahun ini resmi dibuka kembali. Ada 65 merek, terdiri atas 25 merek sepeda motor, 14 merek motor listrik, dan beberapa merek pendukung seperi ban, spare parts, jaket, serta aksesoris pendukung lainnya yang digelar hingga (6/11/2022). Foto: Tahta Aidilla/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, perkembangan motor listrik terus didorong dan telah dibuktikan dengan hadirnya beragam produk motor listrik dari beragam merek. Mulai dari merek start up hingga merek-merek legendaris seperti BMW pun telah mulai terjun pada era motor listrik di Indonesia.

Sebagai bengkel dan pusat part serta aksesoris, hal itu pun telah disadari oleh Scooter VIP. Terlebih, mulai tahun depan, sejumlah brand besar lainya juga telah menegaskan untuk ikut meramaikan pasar motor listrik.

Baca Juga

Dennil mengatakan, Scooter VIP telah siap untuk menyambut era motor listrik. Mengingat, Piaggio juga telah memasarkan motor listrik dalam pasar global dan berpeluang untuk juga memasarkanya di Indonesia.

"Industri aftermarket pasti akan mengikuti arah pasar sepeda motor sehingga akan menawarkan produk aftermarket yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengimbangi kehadiran era motor listrik, industri aftermarket tentu juga harus menyiapkan sumber daya manusia yang memadai," ucap Dennil kepada Republika.co.id pada Kamis (17/11).

Ia menekankan, era motor listrik memang membuat pasar untuk sektor performa akan berpotensi untuk terkikis. Tapi, ia meyakini era tersebut tetap akan memberikan potensi pasar untuk sektor aksesoris maupun produk aftermarket untuk sektor suspensi, pengereman dan lain-lain. Mengingat, memang selama ini sektor aksesoris jadi salah satu pasar yang cukup besar karena berkaitan dengan tampilan kendaraan yang sesuai dengan selera dari masing-masing pengendara.

Perkembangan pasar motor listrik juga telah dijadikan perhatian industri ban. Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, Dodiyanto mengatakan, motor listrik berpotensi membutuhkan ban yang lebih spesifik untuk menunjang performa kendaraan.

Artinya, pabrikan ban akan ditantang untuk bisa menghadirkan ban dengan rolling resistance yang optimal. Mengingat, hal itu akan memberikan dampak yang signifikan terhadap akselerasi dan daya jelajah dari suatu kendaraan.

"Saat ini kami memang belum menghadirkan produk yang spesifik untuk motor listrik. Tapi kami terus melihat kondisi pasar sehingga siap untuk selalu menghadirkan produk yang paling sesuai dengan kebutuhan termasuk untuk kebutuhan motor listrik," ucap Dodiyanto kepada Republika.co.id.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement