Rabu 16 Nov 2022 07:04 WIB

Imbas Krisis FTX, Bappebti Disarankan Lakukan Audit Total Bursa Kripto di Indonesia

Bursa kripto terbesar kedua dunia FTX mengalami kebangkrutan.

 Sejumlah mata uang kripto di dunia, Bitcoin (bawah kanan), Ethereum (tengah), Ripple (kanan), dan Cardano (kiri).
Foto: EPA
Sejumlah mata uang kripto di dunia, Bitcoin (bawah kanan), Ethereum (tengah), Ripple (kanan), dan Cardano (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Executive Officer (CEO) Indodax Oscar Darmawan menyarankan adanya audit total terhadap bursa kripto yang sudah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Audit total ini demi transparansi dan perlindungan kepada para investor kripto di Tanah Air.

Menurut Oscar, audit terhadap bursa kripto menjadi krusial pasca kebangkrutan bursa kripto terbesar kedua dunia FTX yang terjadi pada beberapa hari lalu. Kebangkrutan tersebut tidak bisa dipungkiri mempengaruhi ekosistem kripto secara global.

Baca Juga

"Audit yang dimaksud ialah audit exchange secara keseluruhan. Audit yang dilakukan oleh auditor yang paham cara blockchain berjalan jadi bukan sekedar pencatatan rupiah. Kita perlu melakukan penyamaan inventory kripto dan rupiah yang ada di orderbook dan saldo nasabah. Bukan hanya sekedar proof of reserve yang tidak berarti banyak namun juga proof of liability, yaitu jumlah total deposit member yang tercatat di dalam exchange," ujar Oscar dalam keterangan di Jakarta, Selasa (15/11/2022).

Selaku pelaku industri, lanjut Oscar, ia menyarankan semua bursa kripto di Indonesia melakukan hal yang sama dan menyarankan pihak regulator dalam hal ini Bappebti untuk mewajibkan semua bursa kripto untuk melakukan audit serupa.

Oscar juga berharap Bappebti dapat segera memberikan aturan baru yang meminta bursa kripto menunjukkan hasil auditnya dan dilakukan reguler tiap hari jika memang diperlukan. Dengan adanya laporan terbuka tersebut, harapannya semua orderbook, saldo member (anggota) dan inventori akan sesuai dan semuanya ada di Indonesia.

"Dengan semua inventory ada di Indonesia, saya yakin member akan terlindungi. Jangan sampai orderbook-nya di negara ini, saldo nya ada di third party dan inventory yang ada di Indonesia nya sendiri malah ternyata cuma kecil banget. Jangan sampai inventory tidak match antara yang ada di orderbook dengan yang dilaporkan karena berpotensi menjadi chaos di kemudian hari," kata Oscar.

Oscar pun menambahkan bahwa di Indodax, baik itu orderbook, saldo member maupun inventori semuanya ada di Indonesia sehingga keamanan investor dipastikan terlindungi. "Saya selalu mengapresiasi langkah Bappebti yang cepat tanggap dan selalu mengakomodir kebutuhan industri kripto. Saya harap dengan saran yang saya sampaikan dapat diterima dan dapat memberikan keamanan, kepercayaan, dan kenyamanan pada investor kripto terutama setelah apa yang terjadi beberapa waktu lalu yang mempengaruhi market kripto dunia," ujar Oscar.

Terkait market kripto yang sedang mengalami fase turun atau bearish saat ini, Oscar berharap pada 2023 dan 2024 kripto akan naik kembali meskipun secara bertahap. Oscar pun berharap ke depannya tidak ada bursa kripto global yang mengalami masalah serupa karena akan mempengaruhi market kripto secara global juga.

"Harapannya dengan kebijakan audit yang diusulkan ini dapat membuat resiko ekosistem kripto nasional menjadi sangat rendah dan aset anggota tidak disalahgunakan," kata Oscar.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement