Rabu 16 Nov 2022 05:10 WIB

Unilever Komitmen Tingkatkan Investasi di Indonesia

Sejak 2015, Unilever telah berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.

 Tampilan logo Unilever, dipajang di luar kantor pusat PT Unilever Indonesia Tbk. di Tangerang, Indonesia, Selasa, 16 November 2021.
Foto: AP/Tatan Syuflana
Tampilan logo Unilever, dipajang di luar kantor pusat PT Unilever Indonesia Tbk. di Tangerang, Indonesia, Selasa, 16 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Executive Officer Unilever Global Alan Jope mengatakan Unilever berkomitmen untuk terus meningkatkan investasi di Indonesia dengan mendukung berbagai kampanye positif minyak sawit Indonesia di Eropa. Hal tersebut diungkapkan dalam pertemuannya dengan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di sela-sela penyelenggaraan Business 20 (B20) Summit di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022), seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (15/11/2022).

Sejak tahun 2015, Unilever Oleochemical Indonesia (UOI) telah melakukan investasi dan bisnis di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke, Sumatera Utara. Hingga tahun 2020, UOI telah melakukan investasi sebesar Rp 2,5 triliun atau sekitar 200 juta dolar AS di sana.

Baca Juga

"Keberadaan investasi UOI di KEK Sei Mangke memiliki dampak berganda untuk perekonomian warga di sekitar. Bahkan perluasan investasi telah menyerap tenaga kerja langsung hingga lebih dari 600 orang, serta lebih dari 3.000 orang tenaga kerja tidak langsung," ungkap Alan Jope.

Pada kesempatan yang sama, Menko Airlangga juga menyinggung permasalahan terkait ekspor minyak kelapa sawit ke Eropa. Adapun minyak kelapa sawit merupakan komoditas utama yang mendukung perekonomian Indonesia.

"Diskriminasi yang dilakukan sangat merugikan Indonesia dalam hal ini. Pemerintah Indonesia berupaya keras menanggulangi diskriminasi tersebut," ujar Airlangga.

Menanggapi kekhawatiran dari Airlangga tersebut, Alan menyampaikan bahwa memang pada saat ini minyak kelapa sawit diasosiasikan sebagai sesuatu yang tidak baik di kawasan Eropa. Namun, banyak sekali industri di Eropa yang justru memanfaatkan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku karena harganya yang lebih murah dibandingkan minyak nabati lainnya.

Terkait persoalan minyak sawit Indonesia terus menjadi target kampanye negatif oleh berbagai kalangan, Unilever diharapkan dapat memainkan perannya dengan membantu kampanye positif minyak sawit Indonesia di Eropa.

Pada akhir pertemuan, kedua pihak menyepakati untuk tetap mendukung investasi Unilever di Indonesia, termasuk dalam memastikan pasokan energi dan insentif fiskal dan sebagainya, khususnya di KEK Sei Mangkei.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement