Jumat 11 Nov 2022 14:42 WIB

Berdayakan Pelaku Usaha, BNI Agen46 Layani Masyarakat di Daerah 3T

Saat ini terdapat 7,5 ribu BNI Agen46 yang melayani transaksi perbankan di daerah 3T

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melalui BNI Agen46 memberdayakan pelaku usaha dalam rangka memberikan layanan perbankan kepada masyarakat yang tinggal di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) di Indonesia. (ilustrasi).
Foto: BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melalui BNI Agen46 memberdayakan pelaku usaha dalam rangka memberikan layanan perbankan kepada masyarakat yang tinggal di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) di Indonesia. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melalui BNI Agen46 memberdayakan pelaku usaha dalam rangka memberikan layanan perbankan kepada masyarakat yang tinggal di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) di Indonesia.

Berdasarkan keterangan resmi perseroan, Jumat (11/11/2022), BNI Agen46 adalah mitra agen laku pandai perorangan atau badan hukum, yang bekerja sama dengan BNI untuk menyediakan layanan perbankan kepada masyarakat, berupa layanan Laku Pandai, Layanan Keuangan Digital (LKD) dan layanan e-payment.

Baca Juga

Saat ini terdapat 7,5 ribu BNI Agen46 yang melayani transaksi perbankan di daerah 3T, salah satunya Pulau Melonguane di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Perjalanan menuju pulau itu membutuhkan waktu 1,5 jam dengan pesawat terbang dan 13 jam menggunakan kapal laut dari Manado, Sulawesi Utara.

BNI Agen46 di pulau itu dikelola oleh Catur Wulan Sari yang bergabung sejak lima tahun lalu. Kehadirannya memudahkan masyarakat Pulau Melonguane bertransaksi seperti pembukaan rekening, tarik atau setor tunai, transfer, berbagai pembayaran tagihan, hingga pengajuan kredit usaha rakyat.

“Keluarga saya telah lama menjadi nasabah BNI. Setelah saya menikah dengan suami saya dan menetap di sini, kami pun membuka kios sembako yang kemudian dijadikan Agen46. Usaha kami pun semakin maju dan berkembang karena lebih banyak orang yang mengunjungi kios ini, baik berbelanja ataupun bertransaksi,” ujar Wulan.

Sebelum kiosnya menjadi BNI Agen46, masyarakat Melonguane masih banyak menggunakan uang tunai sebagai alat transaksi. Namun kini masyarakat tidak perlu lagi bepergian antar pulau dengan membawa uang tunai dalam jumlah besar, hanya untuk berbelanja.

“Masyarakat menjadi semakin antusias untuk menabung di bank. Masyarakat yang baru saja mendapatkan uang dari hasil penjualan dagangan dapat mudah menyetorkannya ke BNI melalui kios saya ini. Kios saya juga dapat membantu pengusaha sekitar untuk mengajukan KUR BNI,” ujar Wulan.

Selain itu masyarakat Melonguane tidak perlu khawatir ketersediaan layanan perbankan selama libur Natal dan Tahun Baru karena kiosnya akan tetap buka untuk melayani transaksi masyarakat, termasuk masyarakat yang pulang kampung dari daerah perantauan.

Sementara Direktur Network & Services BNI Ronny Venir mengatakan pengalaman yang dialami Wulan menjadi bukti pelaku usaha juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang belum bisa menggunakan layanan perbankan.

"Pelaku usaha dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang belum dapat mengakses layanan perbankan dengan menjadi BNI Agen46" ucapnya.

BNI menyebutkan jumlah BNI Agen46 meningkat 10,7 persen atau 165.059 per September 2022, dengan dana pihak ketiga yang terkumpul meningkat 12,7 persen sebesar Rp 2,66 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement