Kamis 10 Nov 2022 19:39 WIB

Peresmian Dimajukan, Pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan Dikebut

Peresmian tanggal 14 November 2022.

Rep: C02/ Red: Muhammad Fakhruddin
 Pemkot Solo meninjau progres pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed atau masjid putih, Rabu (19/10/2022).
Foto: Muhammad Noor Alfian
Pemkot Solo meninjau progres pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed atau masjid putih, Rabu (19/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -– Seremonial peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan akan dimajukan tiga hari dari tanggal awal yang ditentukan pada 17 November mendatang.

Hal tersebut diungkapkan Walikota Solo ketika ditemui di Balaikota Solo, Kamis (10/11/2022) siang. Pihaknya mengatakan bahwa peresmian masjid yang memakan anggaran 278 M tersebut akan dimajukan menjadi 14 November. "Peresmian tanggal 14 November 2022, tanggal 14 pagi," kata Gibran.

Baca Juga

Selanjutnya, Gibran mengatakan bahwa dengan dimajukan tanggal peresmian tersebut pihaknya akan segera menyelesaikan catatan dari kunjungan Menteri PUPR beberapa waktu lalu. Pihaknya optimis mampu menyelesaikan hal tersebut sebelum peresmian dilangsungkan.

"Bisa, kita ngebut semua. Pohon sudah diganti sekarang sudah rimbun, untuk tulisan Asmaul Husna baru akan kita cek. itu hanya kurang menonjol tulisannya, jalan juga sudah diaspal," jelasnya. 

Sedangkan soal catatan lahan parkir, Gibran menjelaskan bahwa setidaknya untuk lahan di Denbekang juga sudah siap untuk menampung 200 mobil. "Denbekang sudah rata tanah (dirobohkan) tinggal menghaluskan, jadi kesiapan parkir sudah siap," terangnya.

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan beberapa evaluasi. Pertama adalah soal ornamen Asmaul Husna yang ukuran font-nya dianggap terlalu kecil. ”Itu kurang besar. Nanti kita ganti yang lebih besar. Itu satu,” terangnya.

Kemudian, Basuki menjelaskan poin lain yang menjadi perhatiannya yakni terkait penataan taman. Menurutnya lahan yang digunakan sebagai area taman kurang luas. Ia juga menginstruksikan agar taman yang dibuat dalam KTT G20 diimitasi di Masjid Raya Syeikh Zayed. 

"Kami baru selesai merenovasi taman-taman di pulau Bali untuk KTT G20. Nah ini bu Diana (Dirjen Cipta Karya) yang ngerjain, yang ngerjain teman-teman cipta karya juga. Saya minta diimitasi di sini. Lebih njembrung (rimbun) ya, jangan yang kayak gini. Tanaman, pohon-pohon yang mati-mati itu ganti,” katanya. 

Selain itu, Basuki mengatakan bahwa ada beberapa yang terkait kerapian. Seperti keadaan di beberapa bagian yang sudah cuil-cuil dan perlu perbaikan. 

”Ada juga pemasangan keramik yang kurang rapi, harus dirapikan,” ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement