Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Riska Rahayu Roisiah

Ikigai: Metode Jepang Menghadapi Quarter Life Crisis

Gaya Hidup | Wednesday, 09 Nov 2022, 10:31 WIB

Dewasa ini, istilah quarter life crisis makin banyak di perbincangkan. Namun, mungkin banyak dari kita yang belum begitu paham apa sebenarnya quarter life crisis itu dan cara menghadapinya.

Dilansir dari Bradley University, quarter life crisis adalah periode pencarian jati diri yang terjadi pada seseorang di rentang usia 25-30 tahun dengan gejala perasaan takut dan khawatir terhadap masa depannya, termasuk dalam hal karir, relasi, dan kehidupan sosial.

Krisis ini dipicu oleh ketimpangan antara tuntutan perkembangan masa dewasa untuk menjadi mandiri baik secara mental, finansial, maupun karir dengan kemampuan yang di miliki individu untuk mengatasinya. Bagi sebagian orang, quarter life crisis menjadi peristiwa yang nyata dan penuh tantangan. Individu yang mengalami ini mungkin merasa kehilangan sesuatu. Dan juga akan bertanya-tanya apa tujuan hidupnya, apakah mereka berada di jalan dan pilihan yang benar??

Terlepas dari itu semua, quarter life crisis merupakan suatu hal yang penting untuk dialami. Tujuannya untuk mengenali diri lebih dalam, sehingga mampu mempersiapkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Bisa dibilang, keadaan ini merupakan transisi menuju fase hidup berikutnya.

Oleh karena itu penting untuk mempersiapkan diri, salah satu cara dari penulis yaitu dengan mempelajari dan menerapkan konsep ikigai untuk mengatasi masalah di atas. Kata ikigai terdiri dari iki yang memiliki makna hidup dan gai yang dapat menggambarkan nilai. Ikigai merupakan suatu metode dari Jepang untuk menemukan makna atau tujuan dalam hidup dan juga dapat menemukan alasan kuat mengapa individu bangun setiap hari untuk beraktivitas.

Sebagai anak muda berumur sekitar 25-30, ikigai dapat membentuk motif dan membantu menemukan hasrat sejati individu tersebut. Hal itu bahkan dapat berfungsi sebagai cara untuk menemukan 'mengapa' di balik tindakan individu dan mengetahui apakah aktivitas tersebut adalah sesuatu hal yang membuat nya bahagia atau tidak. Tidak ada cara yang lebih baik untuk mengenal diri sendiri selain dengan mengajukan semua pertanyaan yang berada pada lingkaran ikigai pada diri sendiri. Faktanya, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa mengikuti jalan ikigai tidak hanya memberikan kejelasan hidup tetapi juga memberikan kemampuan untuk survive jangka panjang.

Kehidupan di usia transisi atau quarter life crisis ini dipenuhi dengan bola-bola lengkung, penuh emosi, kegembiraan, keputusan impulsif, dan banyak kebingungan. Sebagai seorang anak muda, mereka berada di puncak dalam hidup di mana perlu memutuskan karir, menemukan jalan, dan banyak lagi. Pada tahap inilah banyak yang akhirnya secara membabi buta mengikuti hasrat yang tidak realistis dan akhirnya merasa putus asa ketika impian mereka tidak terwujud. Banyak orang akan mengundurkan diri untuk karir yang memberi mereka uang dan status tetapi tidak ada kesenangan atau kepuasan. Tujuan akhir berlatih ikigai sebagai anak muda adalah, seperti yang dikatakan Mark Twain yaitu 'menemukan pekerjaan yang individu suka, pekerjaan yang dibutuhkan orang serta mampu memenuhi kesejahteraan hidupnya.

Sekarang, bagaimana bisa mewujudkannya? Begini caranya. Ikigai memiliki empat komponen pertanyaan yang harus dijawab. Mulailah dengan menuliskan pertanyaan-pertanyaan ini di secarik kertas dan cobalah menjawab setiap pertanyaan dengan sejujur mungkin:

Ilustrasi gambar (shutterstock)

Apa yang kamu suka (what you love).

Kemampuan apa yang kamu miliki (what you are good at).

Timbal balik apa yang kau dapatkan dari kemampuanmu (what you can get paid for).

Apa yang dunia butuhkan darimu (what the world needs)

Pertanyaan-pertanyaan ini sangat berkaitan erat untuk menemukan jati diri. Sehingga harus dijawab semua tanpa terkecuali. Hal ini karena ikigai untuk anak muda dapat mengatasi quarter life crisis dan dengan lembut mendorong mereka menuju tujuan hidup. Menjawab semua pertanyaan di atas akan membantu meletakkan dasar yang kokoh dan membimbing anak muda dalam menemukan hasrat. Ikigai dapat membantu menavigasi keputusan hidup individu yang tidak hanya karir tetapi juga relasi, dan kehidupan sosial.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image