Selasa 08 Nov 2022 09:42 WIB

Kerja Sama UMM - Kampus Rusia Perkuat Pengembangan Inovasi Baru

Ada banyak aspek yang bisa dikoneksikan dan dikolaborasikan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Potret gedung kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Foto: Humas UMM
Potret gedung kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi menjalin kerja sama dengan St Petersburg State University, Rusia. Kerja sama ini telah dilaksanakan pada 2 November lalu dengan menandatangani Memorandum of Agreement (MoU).

Wakil Rektor I UMM, Prof Syamsul Arifin menjelaskan, MoU ini menjadi awal yang bagus. Apalagi UMM memiliki program unggulan yang disebut dengan Center of Excellence (CoE). Inovasi ini berupaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang sanggup bersaing di kompetisi global.

Menurut dia, akan ada banyak aspek yang bisa dikoneksikan dan dikolaborasikan. "Tentu saja semata-mata untuk kebermanfaatan bersama,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Bilateral Rusia untuk Indonesia di Jakarta, Roman Romanov  menjelaskan, kerja sama antara UMM dan St Petersburg State University ini menjadi titik untuk memperkuat hubungan bilateral Rusia dan Indonesia. Menurutnya, aspek pendidikan memang seharusnya sudah dikembangkan di antara keduanya.

Ia menjelaskan, Rusia Center of Science and Culture di Jakarta sudah ada sejak era Uni Soviet pada 1965. Di pusat studi tersebut, tersedia kursus bahasa Rusia dan juga pengenalan budaya. Selain itu, ada sekitar 260 pemuda-pemudi Indonesia yang kini menimba ilmu menjadi mahasiswa di berbagai kampus Rusia.

Kebanyakan mahasiswa tertarik pada jurusan ilmu teknologi komputer dan teknik nuklir. Oleh karena itu, dia menilai, kerja sama ini bisa mengembangkan ilmu pengetahuan sekaligus menciptakan inovasi baru. Dia berharap UMM dan St Petersburg State University dapat saling membantu agar tujuan masing-masing bisa tercapai.

Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Jose Antonio Morato Tavares mengatakan, ini menjadi langkah baru dalam bidang riset dan teknologi bagi kedua negara. Begitu juga dengan upaya melaksanakan program pembelajaran mahasiswa dan dosen, baik dalam kemampuan analisis maupun joint research.

Ia juga yakin kolaborasi ini memiliki peluang besar dalam mengembangkan teknologi serta proses pertukaran budaya melalui institusi pendidikan. Menurut dia,  MoU ini harus memiliki komitmen yang kuat agar bisa memberikan dampak yang dapat dirasakan masyarakat internasional.

Kedubes Indonesia untuk Rusia juga akan selalu siap memfasilitasi secara penuh kerjasama UMM dengan St Petersburg State University. Hal tak jauh berbeda juga disampaikan perwakilan dari St Petersburg State University, Sergey Andryushin.

Ia menilai kerja sama dengan UMM ini menjadi langkah membuka jaringan dengan universitas di Asia, khususnya Asia Tenggara. Ia ingin, MoU ini tidak hanya menjadi coretan kertas tetapi juga menjadi komitmen kuat untuk melaksanakan program nyata.

Program nyata bisa dilakukan melalui pertukaran pelajar, penelitian bersama, konferensi intenasional, dan sederet lainnya. "Maka, keseriusan kedua belah pihak dalam membangun dan menjaga kerja sama sangat diperlukan,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement