Senin 07 Nov 2022 17:10 WIB

Perjuangan Messi Melupakan Kekalahan di Partai Final Piala Dunia 2014

Selama 1 tahun usai gagal di Piala Dunia 2014, Messi tak pernah bisa tidur nyenyak.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Reaksi Lionel Messi dari Argentina saat kalah di pertandingan final Piala Dunia 2014.
Foto: AP/Natacha Pisarenko
Reaksi Lionel Messi dari Argentina saat kalah di pertandingan final Piala Dunia 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Butuh waktu satu tahun buat Lionel Messi untuk bisa benar-benar melupakan dan merelakan kegagalan mempersembahkan trofi Piala Dunia buat Argentina pada gelaran Piala Dunia 2014. Selama rentang waktu tersebut, Messi diketahui terus dibayang-bayangi kegagalan.

Pemain dengan koleksi gelar pemain terbaik dunia (Ballon d'Or) terbanyak sepanjang sejarah itu tidak pernah bisa tidur nyenyak usai gagal mengantarkan Albiceleste menjadi yang terbaik dalam putaran final Piala Dunia, yang digelar di Brasil tersebut.

Baca Juga

Kondisi ini setidaknya berjalan selama setahun. Hal ini diungkapkan mantan agen Messi, Fabian Soldini.

Dalam sebuah kunjungan ke kediaman Messi di Barcelona pada 2015, Soldini berbincang dengan mantan kliennya tersebut. Dalam perbincangan tersebut, Messi mengakui sempat mengalami kesulitan melupakan kegagalan di partai final Piala Dunia 2014.

''Saat saya berada di rumahnya, setelah hampir 10 tahun tidak bertemu, dia berkata kepada saya,'Fabi, saya kerap terbangun pada malam hari karena memikirkan kegagalan di Brasil (final Piala Dunia 2014). Selama setahun, saya tidak bisa tidur. Itu (kenangan atas kegagalan itu) seolah berputar-putar di kepala saya','' ujar Soldini seperti dilansir Marca, Senin (7/11/2022).

Kondisi ini, kata Soldini, tidak terlepas dari harapan dengan kecintaan Messi terhadap Argentina.

''Kekalahan itu berdampak kepadanya karena kecintaan kepada tim nasional (Argentina). Bukan Barcelona ataupuan Newells Old Boys, kecintaan terbesarnya buat Argentina,'' kata Soldini.

Gelaran Piala Dunia 2014 sepertinya bakal berjalan sempurna buat Messi dan Argentina. Dalam usia 27 tahun atau kerap dinilai tengah berada dalam puncak performanya, Messi siap mengantarkan Albiceleste merengkuh titel Piala Dunia yang digelar di tanah seteru sengit Argentina di kawasan Amerika Selatan, Brasil.

Argentina, yang saat itu ditangani Alejandro Sabella, pun melaju mulus ke partai final. Mengakhiri penyisihan grup dengan menyapu bersih kemenangan, Argentina kemudian melewati adangan Swiss, Belgia, dan Belanda di fase gugur.

Messi pun tinggal selangkah lagi mempersembakan trofi Piala Dunia buat Albiceleste sekaligus meraih titel Piala Dunia pertamanya. Namun, mimpi Messi itu dibuyarkan Jerman. Dalam laga final yang digelar di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, itu, Argentina menyerah, 0-1, di tangan Die Mannschaft. Gol Mario Goetze pada babak tambahan waktu membuat kekalahan itu kian menyakitkan buat Argentina ataupun Messi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement