Senin 07 Nov 2022 11:20 WIB

Bos Yamaha Racing Angkat Topi atas Kekuatan 'Monster' Ducati di MotoGP 2022

Ducati menyabet seluruh gelar di MotoGP musim ini.

Juara Dunia Moto GP Pembalap Ducati Francesco Bagnaia, dari Italia, merayakan di akhir Grand Prix Sepeda Motor Valencia, balapan terakhir musim ini, di sirkuit Ricardo Tormo di Cheste, dekat Valencia, Spanyol, Ahad, 6 November 2022 .
Foto: AP Photo/Alberto Saiz
Juara Dunia Moto GP Pembalap Ducati Francesco Bagnaia, dari Italia, merayakan di akhir Grand Prix Sepeda Motor Valencia, balapan terakhir musim ini, di sirkuit Ricardo Tormo di Cheste, dekat Valencia, Spanyol, Ahad, 6 November 2022 .

REPUBLIKA.CO.ID, VALENCIA -- Managing Director Yamaha Motor Racing Lin Jarvis legawa menerima kekalahan dalam perebutan gelar juara dunia musim ini setelah Francesco Bagnaia membantu Ducati menyapu bersih tiga titel kejuaraan dunia MotoGP 2022 di Valencia, Ahad (6/11/2022).

Bagnaia, yang hanya memerlukan tiga poin atau finis 14 besar pada balapan penutup itu, memupuskan harapan Fabio Quartararo mempertahankan gelarnya setelah finis P9.

Baca Juga

Meski kehilangan gelar, Jarvis mengaku puas Yamaha mampu memberikan perlawanan hingga akhir dan siap kembali lebih kuat pada musim depan.

"Di satu sisi, kami puas karena kami melakukan yang terbaik dan Fabio melakukan yang maksimal dan saya rasa kami menyelesaikan musim ini dengan apik," kata Jarvis dilansir laman resmi MotoGP.

"Kami masih hadir memberikan perlawanan dengan peluang untuk menang hari ini meskipun kami tahu dari realitas matematisnya merupakan tugas yang berat, kami harus memenangi balapan dan lawan harus finis P15 atau lebih rendah. Peluang itu terjadi secara statistik sangat rendah," kata dia.

Jarvis pun mengakui Yamaha M1 bukanlah motor terkencang di grid MotoGP dan Quartararo seringkali tampil di atas limitnya.

Belum lagi Ducati memiliki delapan motor di grid, terbanyak di antara pabrikan lainnya, sementara tim Yamaha pabrikan didukung oleh hanya satu tim satelit.

"Tapi saya rasa kami puas karena kami telah menampilkan yang terbaik dan mengerahkan segalanya dan jelas kami membutuhkan lebih dari itu untuk tahun depan," kata Jarvis.

Quartararo memenangi tiga balapan di awal musim sedangkan Bagnaia bangkit pada paruh kedua musim dan mengumpulkan tujuh kemenangan sebelum tiba di Valencia dan mempersembahkan gelar juara dunia pertama untuk Ducati sejak kesuksesan Casey Stoner pada 2007.

Ia juga menjadi pembalap Italia pertama yang menjadi juara dunia MotoGP setelah Valentino Rossi pada 2009.

Menunggangi motor Italia, Bagnaia juga mengikuti kesuksesan Giacomo Agostini yang berjaya pada 1972.

Baca juga : Sukses Jadi Juara Dunia MotoGP 2022, Ada Hal Mengganjal yang Dirasakan Francesco Bagnaia

"Saya ingin memberikan pujian kepada Pecco karena bagi siapapun, menjadi juara dunia itu tidak pernah mudah, jadi tidak peduli perangkat apa yang Anda miliki itu tidak pernah mudah. Dan lagi dia memenangi tujuh balapan pada musim ini. jadi kami harus mengakui ketrampilan dan kapasitasnya," kata Jarvis melanjutkan.

"Pada saat yang sama kami harus memberikan kredit kepada Ducati sendiri yang telah menciptakan motor yang sangat kuat, yang kemungkinan memiliki paket terbaik di grid, saya kira semua orang mengatakan itu.

"Mereka memenangi gelar konstruktor, tim dan pembalap, menyapu bersih tiga mahkota tidaklah mudah. Itu berarti level kompetisi yang kami jalani sangatlah serius, dan mereka memiliki delapan pebalap di grid.

"Itu berarti apabila Anda menghadapi delapan pembalap dengan motor sebagus itu dan Anda kekurangan kecepatan atau mengalami kesulitan maka Anda tidak akan finis kedua atau ketiga, tapi mungkin ketujuh atau kedelapan. Ini masalahnya. Jadi cukup berat mencoba bertarung dengan keseluruhan pasukan merah tahun ini"

Baca juga : Cara Sembunyikan Status Online WhatsApp

Yamaha dan tim-tim lain akan segera melanjutkan pengembangan motor mereka untuk tahun depan dimulai dengan tes pramusim di Valencia pada Selasa.

"Selamat untuk Pecco atas kemenangannya meraih juara dunia," kata Quartararo yang finis runner-up di klasemen.

"Sekarang saya tidak sabar lagi untuk mencoba motor baru kami. Tapi, sebelum itu kami harus merayakannya malam ini. Kemudian pada Selasa kami memiliki tes yang sangat penting untuk 2023, dan tentunya saya sangat termotivasi karena ini akan menentukan motor masa depan kami."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement